Sanaya ( Cinta anak yang terabaikan)

Nanang Alis
Chapter #11

Chapter tanpa judul #11

Sanaya terdiam di tempatnya. Angin yang berhembus membawa kembali semua kenangan yang suram di masa kecilnya. Bertahun-tahun berlalu, sosok itu baru kembali. Untuk apa? Bahkan Sanaya tak pernah mengharapkannya lagi.

"Sanaya". Pak Jayadi menghampiri Sanaya. Wajah gadis malang itu begitu datar. Tidak tersirat kerinduan sedikitpun di wajahnya.

" Apa benar dia ayah mu? "

"Tanyakan padanya pak. Apa saya adalah putrinya? Sudah berapa kali dia menemuiku sampai detik ini. Dia ayahku, tapi saya bukan anaknya".

" Sanaya, temui ayahmu. Bagaimanapun dia adalah orang tuamu ".

Sanaya berjalan di belakang Pak Jayadi. Sorot matanya lurus ke depan seolah ingin melempar mata panah pada sosok lelaki paruh baya di depannya.

" Sanaya, bagaimana kabarmu nak".

Sanaya diam. Sorot matanya begitu tajam.

"Seperti yang Anda lihat. Saya sehat, saya baik-baik saja. Tanpa tanggung jawab anda saya masih hidup sampai detik ini".

" Ayah datang untuk menjengukmu".

Sanaya hampir tertawa. Seorang ayah menjenguk anaknya bertahun-tahun sekali. Dalam enam belas tahun ayahnya baru dua kali menemuinya.

"Sanaya, ayah minta maaf. Tapi kali ini ayah ingin kamu ikut dengan ayah".

" Saya sebesar ini dan masih hidup sampai detik ini karena jerih payah nenek dan bibi Hana. Anda tidak punya hak meminta hal itu. Seujung kuku pun, seharusnya Anda tau jika anda tidak berhak atas semua itu. Bukan keringat Anda yang bercucuran memberiku makan. Bukan air mata Anda yang jatuh memperjuangkan agar saya tetap hidup dan baik-baik saja. Jadi di mana rasa malu Anda? "

"Sanaya, saya ayah kandungmu. Sudah sepantasnya kamu tinggal bersama saya".

Lihat selengkapnya