SANDIWARA CINTA

Embart nugroho
Chapter #22

TITIPAN DARI YUDA

Benda-benda peninggalan istana masih tersusun apik di ruangan tersendiri. Kursi kesultanan dan pakaian-pakaian kebesaran sang raja dan pemaisuri masih disimpan di lemari kaca.

Ryan memperhatikan kursi sang raja dengan lekat. Hampir tak bekedip, kemudian matanya beralih ke potret yang terpajang di dinding. Sementara Brenda asyik melihat benda-benda bersejarah lainnya.

“Gimana, Yan? Kamu suka?”

Ryan mengangguk pelan tanpa ekspresi sambil memainkan bola kristal seperti biasa. Brenda tersenyum bahagia melihat Ryan bisa menikmati dunia luar. Mereka turun dari istana Maimun dan mendekati bangunan tempat Meriam Puntung serta mendengarkan cerita legenda Putri Hijau.

 Setelah puas menikmati peninggalan istana Maimun dan Legenda Putri Hijau, mereka pergi lagi ke tempat wisata lainnya. Mesjid Raya, rumah Tjong A Fie dan jembatan gantung yang saat ini ramai dikunjungi para anak-anak muda.

Ryan juga terlihat bahagia. Wajahnya mulai membentuk sebuah ekpresi dengan senyuman yang menawan. Apalagi Brenda yang selalu berwajah ceria, membuat Ryan menyukai Brenda.

Matahari mulai turun dengan balutan senja merah saga. Brenda dan Ryan menuju jalan pulang yang sedikit macet di beberapa lampu merah. Kini tak ada lagi ekpresi datar dari Ryan. Ryan banyak bertanya ke Brenda mengenai benda-benda sejarah dan peninggalan-peninggalan zaman Belanda dan tentang Putri Hijau.

Sehabis magrib mereka baru tiba di kediaman Maryati. Perempuan itu menyambut kedatangan Brenda dan Ryan dengan seulas senyum yang menawan.

“Kalian sudah pulang?” sapa Maryati ketika Brenda keluar dari dalam mobilnya.

Brenda tersenyum. “Sudah, Tante,” sahut Brenda.

“Bagaimana? Ryan senang?” tanya Maryati ke Ryan.

“Ryan senang, Ma. Kapan kita kesana lagi?”

Maryati tersenyum. “Nanti kita kesana lagi, Yan. Atau kita cari tempat bermain yang lain lagi,”

“Ya..” Ryan mengangguk sambil berlalu. Ia masuk ke kamarnya.

“Bagaimana perjalanan kalian?” tanya Maryati ke Brenda.

“Menyenangkan, Tante. Ryan juga senang mengunjung istana Maimon. Dia banyak bertanya tentang benda-benda peninggalan istana,”

Lihat selengkapnya