Blurb
"Sudah benar ini saya ikut program pemerintah, dua anak cukup. Ini saja buat makan masih susah. Bagaimana mau memenuhi harapan banyak anak banyak rezeki? Yang ada banyak anak banyak pengeluaran. Haha." ucap bapak tukang becak itu.
Adam Nugroho merasa sedikit tersindir, mengingat Ia juga merupakan bagian dari produk slogan banyak anak banyak rezeki. Menjadi anak pertama dari lima bersaudara menjadikannya sebagai sosok harapan keluarga, terlebih Ia adalah anak laki-laki satu-satunya di antara keempat adik perempuannya.
Tuntutan orang tua yang menginginkan Adam memperbaiki kondisi ekonomi serta menafkahi tiga generasi dalam keluarganya sekaligus, memaksa Adam mencari kerja di lingkungan yang tidak terduga.
Mampukah Adam memenuhi harapan dan tuntutan hidup orang tuanya? Lalu bagaimana Adam melewati pekerjaannya di tengah huru-hara kerusuhan Mei 98?