SANDYAKALA

Han
Chapter #7

7. Rumus Memahami

Arfa menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Matanya terpejam mencoba menghilangkan lelah yang bersarang di tubuhnya. Sudah satu minggu ini ia harus begadang untuk mengerjakan manuskrip sebagai syarat ujian tengah semester yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Berkutat dengan jurnal membuat kepalanya terasa panas dan seperti mau meledak. Belum lagi tuntutan manuskrip yang harus ia berikan kepada penerbit jurnal kampus. Kadang Arfa merasa sangat lelah jika pekerjaannya bertumpukkan seperti sekarang. Namun, melakukan hal yang ia sukai membuat gadis itu cukup terbantu dan nyaman dengan apa yang ia kerjakan meski rasa lelah memenuhi hatinya.

Arfa menaikkan kakinya dan segera bersiap tidur. Mengabaikan kaus kaki yang masih menempel dan bajunya yang belum diganti serta ransel yang diletakkan sembarangan. Gadis itu terlalu lelah hingga tidak peduli dengan kamarnya sendiri yang berantakan bahkan kertas bertebaran di atas tempat tidurnya yang kini ia tiduri.

Arfa terbangun karena tepukkan di pipinnya. Gadis itu menatap lamat-lamat Sang Ibu yang tengah duduk di samping tempat tidurnya, kemudian menghembuskan napas panjang berusaha mengumpulkan nyawanya.

“Ayo bangun, ada Aksa tuh di depan.” Ucap perempuan baruh baya tersebut yang berhasil membuat Arfa mengerutkan kening heran.

“Ada apa dia kesini?” tanya gadis itu

“Mau ngajak kamu malam mingguan katanya.” jawab Sang Ibu

“Tapi aku capek banget, Bu.” rengek Arfa

“Setidaknya temui dia dulu. Enggak sopan mengabaikan tamu yang datang apalagi berkepentingan sama kamu.” jelas Sang Ibu

Arfa mendengus singkat, kemudian bangkit dan segera turun dari tempat tidurnya untuk bergegas mandi. Setidaknya, ia ingin terlihat lebih segar di depan pria itu.

Kurang dari lima belas menit, Arfa keluar dengan mengenakkan piyama dan rambutnya yang masih basah. Gadis itu tersenyum menatap Aksa, lantas menyapa pria itu. 

“Udah lama, Mas?” tanya Arfa kemudian mengambil tempat duduk di depan pria tersebut.

“Enggak kok.” jawab Aksa sambil tersenyum

“Jadi, kali ini apa Mas kangen lagi sama Arfa?” kekeh gadis itu

“Iya, aku kangenan orangnya. Jadi, kalau enggak ketemu sehari pasti kangen banget. Kamu jangan bosan-bosan ya dengar aku bilang kangen terus ke kamu.” ujar Aksa sembari tertawa kecil.

“Terus katanya mau ngajak aku malam mingguan? Tapi aku capek banget Mas.” keluh Arfa

“Ya udah kita beli martabak manis kesukaan kamu aja terus pulang, gimana?” tawar Aksa

“Aku pengen bakso di dekat alun-alun itu lho mas. enak banget pasti makan yang berkuah dan hangat pas capek kayak gini.” cerita Arfa

“Kalau gitu ayo kesana.” ajak Aksa

Lihat selengkapnya