Sang Abdi Ndalem

Elin Khanin
Chapter #1

Chapter 1 : Kuali dan Senyuman Penuh Arti

Kau bisa mengelak untuk mengatakan cinta dari mulutmu, tapi tidak dengan tatapan dan senyuman itu.

----------------------------------

"Ada apa ini ribut-ribut?" Sekerumun santri ndalem terdengar ramai bergosip di dapur saat aku meletakkan setum-puk piring kotor. Mereka terkejut melihatku berdiri di ambang pintu.

"Eh ... ehm … anu, Ning Ihsma, ini ...." Naima, ketua keamanan tergagap, sementara yang lain menun-duk. 

Gerak-gerik mereka membuatku curiga. Aku yang 

terkenal garang dan disegani para santri membuat mereka ter-perangah. Para santri itu membuat keributan, padahal di depan sedang ada tamu besar Abah. 

Aku menatap tajam sambil bersedekap ke arah mereka setelah meletakkan tumpukan piring kotor ke dalam bak cuci. Mereka semakin menunduk. 

Hening. 

Aku masih menunggu mereka bersuara. 

Detik kemudian, di saat aku semakin geram, seorang lelaki masuk ke dapur melalui pintu belakang sambil membawa kuali besar. Dia tersenyum ke arahku. Seperti biasa aku mengacuhkannya. Ya, hanya dia, Kang Amar-seorang abdi ndalem baru yang berani bertanya, menyapa, bahkan tersenyum kepadaku. 

Lihat selengkapnya