“Woy, elu Cina kan!” teriaknya.
Seketika saja ia menghentikan langkah kakinya. Kamera yang digenggamnya hampir gemetar dalam genggamannya namun ia tahan. Ia harus berani, pikirnya. Dalam diam pria berbadan tegap ini hanya bisa menatap pendemo yang menghadangnya tanpa melakukan apapun. Ia mematung,
“Ngaku lu! Elu Cina!” teriaknya kembali.