Sang Idola

kartika wulandari
Chapter #1

MENUNGGU

Ansel Prasaja, penyanyi berbakat yang sedang naik daun. Kepiawaian nya dalam menciptakan lagu-lagu romantis dan di tambah dengan wajah yang tampan membuat karir nya semakin bersinar.

"Bie, kamu dimana? Konser sudah akan dimulai." Ansel menghubungi Brianna yang entah berada dimana saat ini.

"Aku sudah ada dijalan, Sel. Sudah, aku tutup dulu."

Brianna menutup panggilan telepon nya membuat Ansel menatap ponselnya tidak percaya.

"Gadis ini selalu membuat aku khawatir." Ansel kembali memberikan ponsel nya kepada asisten nya.

"Tunggu dia di depan, biar dia bisa langsung masuk tanpa harus berebut dengan penonton yang lain."

Bayu sang asisten mengangguk dan menuju gerbang depan tempat para penonton berkumpul.

Konser pembuka sudah dimulai, beberapa band pembuka sudah menunjukkan bakat mereka, dan kini sudah tiba waktu nya untuk penampilan utama.

"Sel, sebentar lagi kamu naik ke atas panggung." Ansel melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Apa tidak bisa ditunda sebentar lagi? Aku sedang menunggu tamu spesial."

Kru panggung menggeleng, "Ma'af Ansel. Jika kita menunda lagi para penonton akan ribut. Kita sudah mengulur waktu cukup panjang."

Ansel menghembuskan nafas nya berat dan kembali melihat jam di tangannya.

"Baiklah, ayo!"

Ansel memutuskan untuk naik keatas panggung, penampilannya sudah ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya. Teriakan histeris terdengar dari bibir mereka saat Ansel memberi ciuman jarak jauh untuk mereka.

Satu jam berlalu. Ansel sudah menyelesaikan semua tanggung jawabnya di atas panggung. Ansel masih tidak melihat batang hidung Brianna sama sekali membuatnya semakin khawatir.

"Yu, dia belum datang?" Tanya Ansel langsung saat melihat Bayu di ruang make-up.

"Saya tidak melihat nona Brianna sama sekali, saya sudah menunggu di sana cukup lama."

Ansel meminta ponsel nya dan kembali menghubungi Brianna. Panggilan pertama tidak di jawab oleh Brianna, sampai panggilan kelima tetap tidak ada jawaban dari Brianna.

"Awas saja kamu, Bie! Aku tidak akan mema'afkan kamu."

***

Ansel berjalan keluar, dibelakangnya Bayu mengikuti. Masker hitam dan topi hitam merupakan aksesoris wajib yang harus Ansel pakai jika dia ingin selamat dari para wanita pemangsa.

"Ansel!"

Ansel menghentikan langkahnya, suara yang sangat familiar ditelinga Ansel terdengar oleh nya. Ansel berbalik dan melihat wanita yang dari tadi dia tunggu sedang mengatur nafasnya.

"Ma'af, aku terlambat." Nafas Brianna masih tersengal-sengal.

Lihat selengkapnya