Sang Mantan

Sashio02
Chapter #2

Terpuruk

Tujuh hari setelah kematian sang suami, dipagi yang mendung Mentari terbangun dengan air mata yang tiba-tiba menetes tanpa disadarinya. Bibirnya kelu, matanya kian memerah lantas suara isakannya yang menyayat hati terdengar ke segala penjuru isi rumah. Kedua buah hatinya bergegas memasuki kamar sang ibu, ketika mereka mendengar tangis yang begitu pilu.

Tanpa kalimat penenang mereka memeluk sang ibu, menciumi wajahnya yang sudah banjir dengan air mata. Keluarganya yang masih tinggal di rumah untuk menemaninya hanya bisa menatap dengan sedih. Berkali - kali mereka berharap bahwa kepergian Saif adalah sebuah mimpi, namun hal itu tidaklah mungkin. Kepergian Saif adalah nyata. harus diterima meski akal menolaknya.

Tangisan Mentari tak lagi terdengar, namun bukan wajah lega yang mereka dapatkan tapi tubuh lemas degan napas tak kalah pelan. Mentari pingsan. Seisi rumah tergopoh memberikan pertolongan. Kedua balita yang melihat ibunya di kerumuni banyak orang pun lantas histeris dan mulai menanggis sekerasnya. Pemandangan yang mengoyak hati siapa saja yang melihat.

Mereka membalurkan minyak angin, minyak kayu putih, balsem atau apa saja untuk membuat Mentari tersadar. Dan setelah 20 menit usaha itu menampakkan hasilnya saat terlihat Mentari mulai membuka matanya. Namun lagi - lagi jeritan pilunya mengaung, menyadarkan mereka bahwa Mentari begitu terluka.

Lihat selengkapnya