"Ibu besok abang mulai masuk SD ya. Ibu jadi anterin abang sekolah?" wajah dengan tatapan penuh harap itu memandang ibunya tanpa kedip.
"Tentu sayang. Besok ibu anterin abang kesekolahan." elusan di pipi pria berumur 6 tahun itu membuat bibirnya tersenyum manis.
"Ibu juga anterin adek kan?"tanyanya lagi teringat sang adik yang juga mulai bersekolah di TK.
"Iya donk. Besok abang sama adek ibu yang anterin. Tapi nanti sore kita jemput adek dulu di rumah oma ya."
Bocah itu menganguk sambil memeluk ibunya. Adeknya memang sudah beberapa hari menginap di rumah omanya, ibu Saif.
"Betah banget adek disana kan ada dek Cia sama dek Axel. Abang telfonin suruh pulang malah nggak mau, kalau ibu nggak jemput." Mentari tertawa kecil, putra bungsunya memang senang sekali menginap di rumah mertuanya, apalagi sekarang ada sepupunya yang datang juga. Lengkap sudah alasan Adnan untuk berlama - lama disana, bahkan bujukan abangnya Ahsan tak di hiraukannya.
Sorenya Mentari dan Ahsan berangkat menjemput Adnan. Hanya butuh 1 jam untuk sampai kerumah sederhana itu. Di parkirkannya mobilnya di luar pagar.
"Ibuuuuu,,!!"teriakan penuh semangat menyambut kedatangan Mentari di rumah berdinding biru itu. Adnan segera berlari dan menghambur ke pelukan ibunya. Dari dalam tampak mertuanya datang menghampiri. Segera di cium nya tangan sang ibu dengan takzim, Ahsan yang berdiri disebelah ibunya juga ikut menyalami sang oma.
"Ayo masuk! Kangen-kangenannya di dalam saja" ajak wanita paruh baya itu yang segera dikatakan mereka bertiga.