Sang Martir Cinta

Deni Sutan Bahtiar
Chapter #31

#31 Pulang

Pulang

Saat ia beranjak pulang dari rumah Nabila, berhenti sejenak ia di taman kota dimana kali pertama mereka saling menatap, dimana ia pernah mencuri pandang malu-malu. Ia pandangi dengan penuh kesedihan bangku di taman itu yang pernah membuat tubuh Nabila nyaman duduk di atasnya. Ia sedang memutar kembali rekaman hidupnya saat pertama menatap Nabila, dalam pandangan kosong batinya berkata;

”Mungkin aku memang tidak dapat memilikimu Nabila, tapi seandainya kamu berada dalam kebahagiaan dan kegembiraan, aku akan berada dalam kebahagiaan dan kegembiraan pula. Namun jika kamu tersiksa dan selalu meratap maka kepedihanmu akan membuatku semakin tersayat. Jika aku tidak dapat melihat wajahmu dengan puas, mendengar tawa dan kegembiraanmu dari kejauhan hatiku sudah cukup senang. Namun jika kamu tidak bahagia maka cara apapun akan aku tempuh demi kebahagiaanmu. Ketahuilah Nabila, bahwa kamu adalah suka dukaku, akan aku korbankan apa saja yang ada dalam hidupku jika dengan cara itu kamu akan bahagia.”

Faiz tidak ingin berlama-lama duduk di taman itu, karena hanya akan menambah sederetan luka baginya. Ia-pun beranjak dari taman itu, dan ia tidak lagi memperdulikan mereka yang sedang memadu kasih di taman itu.   

Lihat selengkapnya