Sebelum aku tidur, aku memberanikan diri untuk membuka ponselku dengan lampu kamar yang sudah kumatikan. Suara angin akibat hujan lebat di luar masuk melalui jendela kamarku. Seketika membuatku semakin penasaran untuk menguntit seseorang. Aku hanya mengenakan singlet berwarna putih, menyandarkan bahuku ke belakang tembok dan kaki yang sudah nyaman di atas kasur kubiarkan lurus menghadap pintu. Aku mulai mencari identitas murid kembar yang mendapatkan nilai ujian tertinggi tahun ini. Pertama-tama aku mulai mencari tahu mereka melalui apalikasi Instagram, aku mencari Mahalina dipencarian akun dengan nama instagram @mahal_ina. Ia memiliki 75 postingan, 7000 pengikut dan 300 mengikuti. Aku melihat foto-foto kebersamaannya dengan Mahalini, ternyata mereka berdua lulusan Sekolah Menengah Pertama yang sangat terkenal di kota Makassar. Beberapa gaya foto yang kulihat di Instagram tidak terlalu mirip, tidak seperti yang aku lihat orang-orang kembar sebelumnya. Dari pakaian saja Mahalini menyukai yang tertutup daripada Mahalina yang menyukai pakaian terbuka. Gaya rambutnya juga berbanding terbalik, Mahalina lebih suka kepang satu, sedangkan Mahalini kepang dua. Gaya berfoto Mahalina lebih ekpresif dibandingkan Mahalini yang tertutup.
Aku terus menggulir ponselku sampai bawah, aku melihat banyak sekali prestasi yang mereka peroleh. Perjuangan mereka berdua sungguh luar biasa untuk mendapatkan SMA Negeri Internasional Jakarta. Setelah melihat postingan Mahalina, aku beralih ke akun instagram milik Mahalini dengan nama akun @mahal_ini, ia menandai adiknya di postingan kelulusan mereka. Aku mengklik akun tersebut dan ternyata benar bahwa Mahalini jauh lebih tertutup, ia memilih untuk memprivasikan akunnya yang bergambar gembok di Instagram. Aku hanya bisa melihat isi postingannya yang nampak jelas di bagian profil akunnya yang berjumlah 10, dengan 500 pengikut dan 10 mengikuti. Namun, aku melihat dibawah nama akun Mahalini bahwa ia telah diikuti oleh Devi.
Aku mengklik akun Instagram milik Devi dengan nama @devinaeks. Aku melihat siapa yang dia ikuti, saat aku membuka daftar yang diikuti "boom" ucapku dalam hati. Ternyata benar Devi dan Mahalini saling mengenal satu sama lain. Ini akan menjadi catatan pertamaku, sehingga aku bisa tahu kenapa Devi menelponku hingga empat puluh lima kali di hari pesta ulang tahunku dan yang membuatku semakin penasaran mengapa di akun Mahalina mereka berdua tidak saling mengikuti, perlahan-lahan aku akan mencari identitas mereka berdua.