Sang Multitalenta : Tahun Pertama

M. Ferdiansyah
Chapter #10

DI GEDUNG KOLAM RENANG DAN LAPANGAN SEKOLAH

Aku dan Margaret bernapas lega karena telah menuntaskan satu kasus dengan seorang senior yang manipulatif, sok jagoan, dan toxic. Aku dan Margaret pergi menuju Gedung Kolam Renang, aku terus berjalan melewati koridor hingga aku memukan sebuah parkiran yang berada di belakang sekolah. Aku melihat Gedung Kolam Renang tepat berada di dekat parkiran sekolah yang cukup luas dan bisa menampung ratusan motor. Di sekolahku parkiran mobil dan motor di pisah secara bersamaan untuk parkiran mobil sendiri berada di dekat lapangan sekolah yang hanya bisa menampung sepuluh mobil saja, itu pun dikhususkan untuk kepala sekolah dan beberapa guru yang rumahnya jauh, sedangkan untuk para murid tidak diperbolehkan membawa mobil karena sudah ada kertas peraturan di parkiran motor.

Setelah melihat parkiran, aku melihat gedung tersebut lumayan besar dan tinggi. Dari arah kudatang, ada sebuah tangga yang terbuat dari ubin berwarna putih yang mengarah ke pintu masuk gedung. Aku melangkahkan kakiku dan menaiki tangga tersebut, saat aku sampai di atas, aku melihat pintu masuk yang terbuat dari kaca sama seperti Ruang BK dan Tata Usaha. Warna gedungnya di cat berwarna hijau dan di atas pintu tersebut bertuliskan huruf kapital "KOLAM RENANG SMAN INTERNASIONAL JAKARTA." Aku mendorong pintu masuk menggunakan tangan kananku kemudian murid-muird di dalam kaget dan melihatku tersenyum.

"Heyyyy." Sapa Betty senang.

"Haiii." Balas Margaret ceria.

"Gimana, lancarkan guys?" Tanya Andin.

"Aman kok." Balasku.

Aku merasa senang karena mereka semua menyambut kami dengan baik. Di dalam kolam renang, tempatnya cukup indah dan bersih seperti kolam renang yang biasa kupakai untuk perlombaan, hanya saja kolam yang di dalam ini dibagi menjadi dua. Pertama, dari arah kumasuk di sebelah kiri, ada kolam renang yang di desain khusus untuk cabang olahraga renang. Aku pernah mengikuti lomba renang yang sudah lolos ke tingkat nasional, saat O2SN di Bali. Kolam tersebut memiliki desain yang sangat mirip dengan kolam renang yang ada di depan mataku. Aku rasa, kolam ini menggunakan ukuran kolam renang yang sesuai standar internasional, yaitu memiliki panjang 50 m dengan kelebaran 25 m. Aku menaksir kedalamannya pun sekitar 1,75 m dan memiliki delapan lintasan, masing-masing lintasan di pisahkan dengan ruang sebesar sekitar 50 cm dari tali lintasan. Aku juga menaksir tinggi balok start antara 0,5 m sampai 0,75 m dari permukaan air.

Kedua, di kolam sebelah kanan, yaitu kolam biasa yang digunakan untuk olahraga polo air, olahraga ini sebenarnya kombinasi dari olahraga renang, gulat, bola basket dan sepakbola. Aku menaksir panjang kolam untuk polo air sekitar 20-30 m, lebarnya sekitar 10-20 m, dan biasanya polo air itu memiliki kedalaman kurang lebih 1,8 m. Aku pikir ukuran tersebut terlalu tinggi untuk orang Indonesia, tapi aku yakin diperlombaan polo air akan dikhususkan untuk murid yang memiliki tinggi sepertiku, Sahrul, dan Alvaro. Sementara itu, untuk gawangnya sendiri jika kulihat dari sorot mataku, gawang tersebut memiliki lebar 3 m dan tinggi 0.9 m di atas permukaan air.

Kami dipersilakan oleh Kak Dirham untuk melihat-lihat keadaan sekitar kolam renang. Batas kolam renang dan jalan tengah digunakan untuk menuju tempat duduk penonton yang berada di atas. Bangku penonton berwarna putih dan sangat empuk ketika kududuk. Setelah dari atas, aku pergi ke jalan tengah yang di apit oleh dua kolam renang, aku berjalan ke tengah dan melihat jendela di dekat bangku yang kemungkinan cahaya matahari tidak akan masuk karena menghadap ke arah utara. Aku pergi ke ruang ganti, tempatnya cukup nyaman, memiliki loker, dan air pancuran. Kamar mandinya pun ada tiga, hanya tirai tipis yang digunakan untuk menutupi diri ketika sedang mandi. Kamar mandi laki-laki berada di sebelah kiri dan kamar mandi perempuan di sebelah kanan, untuk kolam renang tidak di pasangkan CCTV karena kolam renang adalah tempat yang terbuka.

"Baik, adik-adik tur kita sudah selesai di gedung kolam renang, kita lanjut tur terakhir, yaitu menuju lapangan sekolah!" Pinta Kak Dirham.

Lihat selengkapnya