Kami bertiga sampai di rumahku kurang dari lima belas menit, aku melihat Pak Asep dari kaca mobil sebelah kiriku sedang membuka gerbang rumah kemudian kami turun dari taksi dan menuju gerbang. Aku berjalan ke gerbang kemudian disambut Pak Asep dengan ramah beserta senyuman kemudian diteruskan oleh Margaret dan Betty begitupun sebaliknya.
"Hai, Pak Asep." Sapa Margaret dan Betty.
"Hai, non." Balas Pak Asep.
"Terakhir gua ke sini itu pas liburan tengah semester kelas sembilan ya, Fer. Gua kangen banget sama kucing lu si Boba dan Boni." Ucap Betty sambil melihat-lihat sekeliling rumah.
"Iya, Bet. Lu gak sekalian kangen sama ayam dan bebek di pekarangan gua?" Tanyaku becanda.
"Gua suka makan ayam tapi gak suka pelihara ayam." Ucap Betty kemudian tertawa kecil.
Aku melanjutkan jalanku dari gerbang rumah ke pintu masuk utama kemudian Aku membuka pintu dan menyapa seisi rumah. Namun, seperti biasa keadaan rumah selalu sepi kemudian Margaret memanggilku.
"Fer, keknya ada sepupu lu deh." Ucap Margaret yang melihat motor-motor terpakir di parkiran rumah.
"Wah si brengsek keknya lagi main nih." Ucapku geram.