Sang Multitalenta : Tahun Pertama

M. Ferdiansyah
Chapter #35

MAWAR MERAH, PAKAIAN HITAM DAN PUISI

Tiga hari setelah pemakaman Robby, lebih tepatanya pada tanggal 14 Agustus 2017. Semua murid berkumpul di sekolah untuk merenungi atas meninggalnya Robby yang menjadi tanda tanya besar bagi sekolah. Semua murid di wajibkan memakai pakaian berwarna hitam dan membawa Bunga Mawar berwarna merah. Robby memeluk agama kristen, sedangkan ibunya tetap beragama islam. Aku mendapatakan info tersebut dari salah satu temannya yang bernama Sega. Sega satu-satunya anggota Brigade yang bisa kuajak bicara, ia bercerita kepadaku malam sebelum ia bunuh diri. Sega melihat raut wajah Robby yang begitu muram, tidak seperti biasanya ia selalu tertawa. Namun, Sega melihat sedikit adu mulut antara Robby dengan Rizal di saat Robby ingin pulang. Sega bertanya kepada Rizal tentang masalah mereka berdua, tetapi Rizal hanya tersenyum kemudian pergi meninggalkan Sega dan teman-temannya.

Aku tahu itu bukan urusanku, tetapi tutur batinku tidak pernah salah. Aku yakin, pasti ada satu masalah yang lebih besar daripada hanya kematian Robby. Perasaanku campur aduk ketika Sega menceritakan padaku semalam soal ada kaitannya antara Robby dengan Rizal. Aku tidak tahu alasan Rizal yang tidak menceritakan masalahnya dengan Robby saat berkumpul di rumahku. Belum tahun pertamaku selesai, tidak biasanya aku mengurusi hidup orang lain. Sejujurnya, aku lebih senang belajar dan meraih prestasiku. Namun, aku bosan menjadi murid yang cerdas, aku ingin menjelejahi dunia pertemanan dan membantu banyak orang di tahun pertamaku.

Saat ini, lapangan sudah dipenuhi banyak orang. Dari murid, wali murid, guru, beberapa polisi dan reporter. Semua orang mengenakan pakaian hitam dan masing-masing memegang bunga mawar merah. Semua orang duduk dengan tertata rapi, di hadapanku sudah ada foto bingkai Rizal yang memakai seragam putih paskibra. Kulitnya coklat dan badannya tegap, aku rasa ia cocok jika menjadi tentara.

Kami berdoa sejenak yang dipimpin oleh pendeta namun tetap agama lain berdoa dengan keyakinan masing-masing. Setelah berdoa, kami meletakan setangkai bunga mawar di dekat fotonya. Banyak dari kami yang menangis atas tragedi ini, aku harap hal seperti ini tidak akan pernah terjadi atau terulang kembali. Tiba-tiba secara bergantian, perwakilan kelas disuruh maju ke depan untuk memberikan kesan yang terbaik tentang Robby. Aku terkejut saat pidato pertama di mulai dari Sasha, aku suka penampilannya yang cantik dan seksi. Ia menggunakan gaun berwarna hitam dengan rambut di sanggul.

Lihat selengkapnya