Sang Multitalenta : Tahun Pertama

M. Ferdiansyah
Chapter #44

REKAP KEUNGGULAN

Pesta malam halloween/ pesta kostum telah dihapus dalam daftar agenda sekolah. Banyak murid yang setuju jika acara tersebut dihapus karena memiliki dampak yang buruk terutama dalam segi rasisme dan bertentangan dengan agama islam. Namun, beberapa murid juga menyalahkan Venita dan Margaret sebagai pelaku utama penghapusan agenda tersebut. Pak Bonar, sebagai kepala sekolah turut muak karena akibat perilaku beberapa murid yang melanggar aturan di malam halloween.

Tiga minggu setelah malam halloween berakhir, semua murid diminta fokus belajar untuk menghadapi Ujian Akhir Semester yang akan dilaksanakan pada pertengahan Bulan Desember 2017. Jadwal tersebut sudah tertera di mading sekolah. Ada pun nilai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal yang tahun ini bertambah dari 75 menjadi 85. Jika nilai ujian akhir di bawah nilai KKM, murid tersebut akan mendapatkan nilai merah dan sangat sulit untuk masuk ke perguruan tinggi negeri jalur SNMPTN.

Setelah melihat keramaian di mading, sebagian murid tampak ragu dan sebagian yang lain tidak mempermasalahkan hal tersebut. Mereka yang tidak peduli dengan meningkatnya nilai KKM adalah murid-murid cerdas dan berprestasi, kebanyakan murid protes berasal dari kelas dua belas. Mereka sangat ketakutan karena akan banyak sekali ujian di akhir masa SMA.

Aku menuju ke kelas bersama Bimo, di ikuti oleh Margaret dan Betty. Aku melihat Regina berada di depanku, aku mencoba menolehnya sekaligus menyapa namanya. Namun, ia pergi dan tidak menggubris ucapanku. Ini memang salahku, tidak seharusnya aku diam dan menjadi egois. Aku tidak memberitahu kepada Bundo bahwa Regina layak mengikuti lomba baca puisi.

“Udah sih Fer, ini tuh bukan salah lu. Please gak usah mikirin Regina, dia tuh teman toxic.” Ucap Margaret.

“Iya, Fer. Betul kata Margaret. Dia tuh memang manipulatif.” Ucap Betty kesal.

Lihat selengkapnya