Sang Multitalenta : Tahun Pertama

M. Ferdiansyah
Chapter #48

SEMESTER II DAN AUTOBIOGRAFI

Di semester kedua ini, aku benar-benar ingin serius meraih prestasiku dan menyingkirkan setiap permasalahan teman-temanku. Keadilan untuk Miya, hubungan toxic antara Betty dan Irfan, kasus kematian Robby dan tragedi dibalik kecelakaan Riska dan Yuni. Untuk saat ini aku hanya bisa menebak siapa benang merah dari masalah tersebut. Belum lagi masalah ini akan mempengaruhi nilaiku dan prestasiku di sekolah.

Di hari pertama, aku sudah di minta oleh Bundo untuk mengikuti lomba debat bahasa Indonesia sebagai kandidat utama dalam lomba Debat Bahasa Indonesia Tingkat Nasional dalam tema Sex Education atau Pendidikan Seks. Aku tahu ini terdengar gila, tapi aku tahu makna di balik sex education yang bukan menceritakan tentang kehidupan seks tapi bagaimana kita sebagai remaja harus memiliki pengetahuan tersebut sedini mungkin untuk masa depan yang lebih cerah.

Saat ini, aku sedang berjalan di koridor dengan riuh anak-anak yang tampak bersemangat namun ada sebagian yang lesu. Liburanku tidak seindah saat SD dan SMP. Aku benci liburan SMAku yang harus menjadi detektif muda untuk mengungkap sebuah kasus yang saling berkaitan. Namun, sulit bagiku untuk mengungkap jika tidak ada bukti yang kuat. Begitupun dengan hasratku yang selalu ingin menjadi yang utama dan menjadi egois di setiap perlombaan.

Fokus utamaku hari ini sebenarnya menunggu koma Riska dan Yuni, aku ingin tahu apa yang membuat mereka mengalami kecelakaan. Sisanya aku harus membantu Devi agar bisa mengikuti lomba paduan suara bersama Camille dan meminta maaf dengan Regina.

“Hai Fer.” Ucap Margaret yang membuatku terkejut.

“Hai, Mar.” Balasku cuek.

“Fer, gua tau lu pasti masih mikirin semua masalah teman-teman kita kan, gua kasih tau ya semakin lu mencari tahu. Semakin jati diri lu ke bongkar.” Bisik Margaret saat berada di depan pintu perpustakaan.

Apa yang dibilang Margaret ada benarnya, kasus kematian Robby dan pelecehan Miya akan menjadi bumerang bagiku begitu dengan Irfan, Sahrul dan Alvaro. Kami semua menggunakan narkoba dan narkoba itu berasal dari orang yang sama.

Lihat selengkapnya