Sang Pendengar

Sergio Purba
Chapter #1

#1 .Aku

"Manusia ...sungguh makhluk yang unik " ucap Raja padaku

"Aku tidak tahu apa yang unik dari mereka "

Raja mengelus jenggot putih panjangnya ,

"Bagaimana jika kita bertaruh Dark?"

Aku tersentak mendengarnya ,tentu aku tidak berani bertaruh dengan sang Raja

"Ini seperti taruhan tapi secara keseluruhan tidak...aku hanya ingin kau menemukan apa arti seorang makhluk yang bernama manusia itu "

"Baiklah yang mulia "

"Jika berhasil aku akan mengembalikan ini"

Sebuah taruhan yang tercipta karena rasa penasaranku akan kuselesai kan

******************************

Namaku Dark,hanya itulah yang diberi tahu sang Raja Akhirat saat aku terbangun dan mendapati diriku yang tengah bersujud di hadapannya.Kalian mengenalku sebagai malaikat maut,sang pencabut nyawa,bisa dibilang seperti itu namun tugasku bukanlah menjemput Roh orang yang waktunya telah habis di dunia fana, melainkan mendengarkan cerita para Roh suci ,penampilan ku tidaklah seperti yang kalian bayangkan,memakai jubah hitam,berwajah tengkorak memegang sabit dan sebuah kitab ditangan dan melayang di udara,bisa-bisa sebuah Roh musnah hanya dengan melihat kami yang berpenampilan seperti setan.

Bagi para penjemput Roh , mereka memakai setelan hitam sebuah topeng yg tak pernah bisa dilepas dan memegang sebuah kitab yang berisi salinan nama dari kitab kehidupan milik sang Raja Akhirat,sementara Aku salah satu dari sang pendengar bebas memilih tampilan apa saja namun tetap sopan.Kami para pendengar juga diizinkan mengubah topeng itu menjadi wujud wajah manusia.

Dulu aku sempat bingung memilih tampilanku sendiri ,setelah proses yang cukup rumit akhirnya aku diberi saran oleh Mentari untuk memilih tampilan ini.Tampilan seorang pemuda bermata biru langit,bibir tipis,dagu yang maskulin,rambut hitam berponi serta pakaian resmi seperti saat seorang karyawan menghadiri rapat perusahaan.

Mentari,ia adalah seorang perempuan salah satu anggota Penjemput,ia baik dan ramah padaku ,ia juga satu-satunya yang menganggap ku Teman tidak seperti yang lain ,yang menaruh rasa curiga karena aku tak memiliki memori masa laluku.Banyak rumor beredar jika sebuah Roh tak memiliki ingatan maka ia adalah Seorang penjahat besar di 3 Dunia ,ada juga yang bilang jika aku ialah Homunculus ciptaan sang iblis,Lucifer dan antek-anteknya .Namun,mentari berbeda ,i perempuan berambut hitam panjang,bermata coklat dan cantik itu mengulurkan tangannya saat pertama berjumpa dengamku

"Namaku mentari,salam kenal"

Ah..uluran tangan itu sungguh membuatku seperti terlepas dari beban ini,ia memang seperti mentari yang selalu menyinari Roh-Roh yang ia jemput,tidak seperti penjemput lain yang kadang membawa Roh dengan paksa dan berakhir ,Roh tersebut memasang muka masam,Roh yang dijemput Mentari selalu Tersenyum ,walaupun aku kadang bisa melihat Roh itu ber-aura gelap,namun seperti namanya ,Mentari menghilangkan kegelapan itu dengan mudah.

Mentari pernah berucap padaku

"jangan pernah terlalu dekat dengan ku takutnya kau yang sebuah kegelapan akan hilang "

aku tak mengerti maksudnya,ia khawatir padaku? Apa ia seperti yang lain menganggap ku sebagai antek-antek para makhluk kegelapan,tapi aku tak mau berburuk sangka padanya.

Disisi para utusan Dewa tepatnya mereka yang disebut para penghakim aku memiliki seorang teman yang sangat kaku,Steven.Baginya aturan adalah segala-galanya.Kami bertemu saat aku disuruh menemui penghakim senior untuk memberi data Roh yang selama ini telah kutangani dan kebetulan itu adalah Steven .Melihat dia pertama kali entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang aneh ,aku tak bisa menjelaskan ,ia berbeda dengan Dewa lainnya,tapi lama kelamaan aku merasa kalau itu hanya perasaan yang timbul karena sifatnya. Ia juga pernah bilang padaku

"Kenangan adalah hal yang berharga" pernyataan itu tentu membuatku yakin ada sesuatu yang salah tentang keberadaanku

Aku tahu Sang Raja menyembunyikan sesuatu ,walau sampai sekarang aku berusaha menebaknya dan gagal.pernah aku menanyakan sekali pada beliau ,tapi beliau menjawab

"Seseorang yang tak terikat masa lalu ia akan lebih damai" Aku hanya bisa diam ,dan memilih mengubur semua pertanyaan yang menggerogoti pikiran ku dan fokus menjalani tugas sebagai Sang pendengar

**************+******************

Tak terasa sudah ratusan Kisah yang kudengar semenjak aku menjadi pendengar ,banyak kisah yang menarik pada awalnya namun lama kelamaan kian membosankan,hanya berputar-putar di satu topik ,Cinta dan pengkhianatan.

"Hei.."

Sebuah tepukan mengagetkan ku yang sedang melamun saat melangkah menuju ruangan di ujung koridor

"Ah,siapa yang?.....". Aku berbalik dan ingin mengirimkan sebuah bentakan tapi terhenti karena yang menepukku...

"Kau ,mau marah sama aku ?"

"Ah ..tidak mentari,tidak kok aku hanya melamun sedikit tadi"

"Dasar....padahal ada hal menarik yang ingin kuceritakan"

Mentari cemberut ia melipat tangannya,

"Maaf ,mentari..."

"Humph.." bibir tembemnya itu mengembang membuat ia tampak lebih imut,seperti biasa saat ia cemberut aku memegang ke 2 pipinya

Lihat selengkapnya