Sang Pendengar

Sergio Purba
Chapter #6

#6 Akhir

Nenek sudah menceritakan banyak kisah pada Kirana ,semuanya mendidik tapi mengapa saat terakhir nya ia harus melupakan neneknya? Bahkan kakeknya ?

Kirana kembali ke waktunya dan mendapati waktu telah berubah menjadi malam,ya malam,selam dan gelap hati nya saat ini,ia menatap sekitar ruangan dan mendapati Steven di sudut ruangan seperti biasanya

"Tuan ...?"

"Ah kau sudah sadar,maaf aku menariknya kembali karena..."

"Aku tahu tuan,kenangan itu bukanlah sebuah kenangan yang indah,buruk sekali,sakit sekali rasanya ...."

Steven tersenyum kecil ia mendekati gadis kecil itu dan mendapati matanya berkaca-kaca

"Jika bisa mengulang lagi aku akan memilih tak melihatnya "

"Gadis kecil kau tak boleh menyesali pilihan lagipula ini salahku sudah mengirimnya kesana tanpa menyelidiki lebih lanjut "

Kirana diam saja ia memang menyesali pilihannya tapi bukankah sudah terlambat

"Tuan malaikat apa aku berdosa melupakan mereka?" Tanya Kirana sambil menatap langit-langit kamar

Steven menggeleng-gelengkan kepalanya

"Tidak kau tidak bersalah gadis kecil "

"Tapi saat terakhir kakek ,aku juga melupakannya ,bahkan setelah itu ayah dan ibu menutupi kejadian itu"

Isak tangis Kirana tak tertahan,Steven hanya bisa terpaku tanpa bisa menjelaskan apa-apa,ia melihat semuanya saat itu ,ayah dan ibu Kirana mengetahui kondisi putrinya,jiwanya terguncang dan saat itu juga ingatan tentang kakek dan neneknya di hari itu tak ada ,ia cuma bisa mengingat kakek dan neneknya telah meninggal saat ia menjalani kemoterapi .

"Ah..hiks..hiks" tangisan Kirana tak berhenti juga ,Steven bingung harus bagaimana menenangkan gadis ini

"Krekk" pintu kamar terbuka , Catherine nampak memasuki ruangan dengan bungkus makanan di tangannya

"Kirana apa yang terjadi ?mengapa kau menangis nak?" Catherine nampak bingung

"Ibu ,kenapa kalian merahasiakannya dariku?"

"Tentang apa?" Ucap Catherine sambil meletakkan bungkus makanan itu di meja

"Malam 3 tahun yang lalu...malam saat kakek dan nenek meninggal akibat bom di taman kota"

Catherine berbalik ,sorot matanya seakan tak percaya bahwa semua kenyataan telah diketahui putrinya itu

" Kau sudah mengingat semuanya ?" Tanya Catherine tidak percaya

" Ya semuanya Bu ,dan sekarang semuanya terasa sangat sakit bahkan aku tak bisa menahannya " tangisnya kembali

" Maafkan aku dan ayahmu nak kami memilih tak menceritakannya karena takut kau akan terluka ,kenangan buruk itu takutnya akan memakan bagian dirimu nak" Catherine memeluk anaknya ,kesedihannya mengalir bersama kesedihan Kirana

Ternyata Joy juga memata-matai keadaan dari tadi ,ia tak bisa lagi berkata apa-apa kebenaran sudah diketahui oleh putrinya

" menyembunyikan kebenaran begitu lama dariku"

" Sudahlah Kirana yang lalu biar berlalu ,ingat kan kau dipesan apa oleh nenek pada saat terakhirnya?" Catherine mencoba menenangkan putri kecilnya itu

"Kalau kau bertanya darimana ibu tahu ,tentu aku tahu,karena pada saat itu aku sadar tapi rasa sakit tak bisa membuatku bergerak"

Kirana menatap ibunya ,air matanya yang mengalir perlahan mengering,nafasnya yang tersengal-sengal pun mulai normal

Lihat selengkapnya