Sihir hitam.
Sihir bagi mereka yang menginginkan dunia.
Harta.
Wanita.
Benda.
Selalu ada sihir untuk setiap keinginan.
Salah satunya adalah Leak.
Mahluk yang dipercaya sebagai pemakan jenazah manusia.
Itu tak salah, tapi tak sepenuhnya benar.
Leak memakan jenazah, namun hanya sebagian kelompok saja, dalam kata lain, tak semua leak memakan jenazah, beberapa lainnya memakan hal lain untuk memberinya kekuatan.
Terdapat tiga jenis Leak yang diketahui di tanah Reol, salah satunya adalah Sava, leak hitam pemakan bangkai manusia yang banyak digunakan untuk kekuatan, dan juga ketahanan, lantas sang pemilik leak diharuskan untuk memakan bangkai, baik itu manusia maupun mahluk apapun agar ia semakin tahan dengan serangannya.
Tapi, informasi itu hanya setengah saja, untuk melindungi diri dari serangan, sang pemilik harus memakan asal sang penyerang, logika itu tak jauh berbeda dengan orang yang memakan racun dosis kecil agar ia imun, tapi ia harus meminum racun itu, bila ia meminum racun lain, ia akan mati karena racun itu.
Itulah logika dasar dari cara kerja Sava, jadi dapat dirangkum bahwa agar para pemiliknya kebal dari serangan macan, maka mereka harus memakan bangkai macan, ingin kebal dari serangan hiu, maka mereka harus memakan hiu, dan tentunya, agar kebal dari manusia, mereka harus memakan bangkai manusia.
Ditambah lagi, Sava tidak mau memakan mayat, harus bangkai yang menjadi makanannya, dan para pemiliknya itu harus memakan bangkai—sama seperti makanan Sava, jadi sungguh tidak manusiawi untuk seorang manusia memakan bangkai, apalagi bangkai saudaranya sendiri, itulah bayaran yang harus dilakukan untuk orang-orang yang memelihara Sava, leak hitam yang memberikan kekebalan dan ketahanan.
Karena bayarannya yang relatif murah itu dibandingkan dua leak lainnya, Sava banyak dipakai oleh orang-orang kalangan bawah, perampok, pencuri, dan petarung-petarung jalanan yang hidupnya bergantung pada pendapatan hari itu, tapi semestinya semua itu sudah tidak ada semenjak penaklukkan Raja Setan, semuanya sudah dirapihkan dan dihilangkan, tapi nyatanya mereka masih digunakan oleh orang-orang.
Karena itu Melati, wakil jenderal Rosanguis merasa sedih sehabis mengakhiri penjelasan sepanjang itu tentang Leak hitam, dan meluruskan punggungnya dan memilih untuk menikmati naik kapal, arahnya adalah Kerajaan Al-Bulan, tentunya bersama dengan padukanya dan jenderalnya.
“Ahhh—indahnya laut!” teriaknya girang, bagian depan jubahnya itu ia buka sedikit agar ada udara asin itu masuk, tapi masih menjaga agar badan telanjangnya itu masih tertutupi.
“Mmm, memang, lautnya sangat menyejukkan,” lanjut Rex Maximillian yang memandang Melati dari belakang, berdiri sebaris dengan Eira yang tengah mengukir sebuah burung kecil dari kayu dengan pisaunya, ia terlihat begitu mengilhami walaupun kapal itu sedikit bergoyang kanan-kiri berkat ombak yang menghantamnya.
“Kau tak mau menikmati laut kah? Jarang-jarang kita ke laut lho,” bujuk Rex, kepalanya beristirahat di kepala Eira.
Eira menolak kelakuannya itu, “Kau tahu kan kalau aku tak suka air, jadi jangan diperpanjang.”