Sang Penjaga

Rizki Ramadhana
Chapter #7

Rumor

Kabar tentang insiden misterius yang menimpa para pelaku bullying terus menyebar di Pesantren Al-Hikmah, dan dengan cepat berkembang menjadi cerita yang lebih besar dan lebih menakutkan. Rumor mulai beredar bahwa arwah yang balas dendam, mungkin milik santri yang pernah menderita di masa lalu, kini berkeliaran di pesantren, menghukum mereka yang berperilaku buruk.


Suasana di pesantren yang biasanya damai dan penuh kegiatan belajar mengajar kini berubah menjadi tegang dan waspada. Santri-santri berbicara dalam bisikan, sering melirik ke sudut-sudut gelap dan menghindari berada sendirian di tempat-tempat sepi. Malam hari, yang biasanya diisi dengan pembelajaran atau istirahat tenang, kini dihantui oleh ketakutan dan spekulasi.


Nur merasakan perubahan suasana ini dengan sangat intens. Sebagai pengajar baru yang juga terlibat dalam penyelidikan misteri tersebut, dia merasa ada tanggung jawab pada dirinya untuk meredakan ketakutan yang tidak berdasar ini. Namun, dia juga menyadari bahwa hal ini bukan tugas yang mudah, terutama karena dia sendiri masih mencoba memahami kebenaran di balik semua kejadian ini.


Satu sore, saat Nur berjalan melewati koridor asrama, dia mendengar sekelompok santri yang lebih muda membicarakan sosok penjaga misterius dengan rasa takut yang jelas terdengar dalam suara mereka. "Katanya dia datang di malam hari, mencari siapa saja yang pernah menyakiti orang lain," ujar salah satu dari mereka, matanya lebar penuh ketakutan.


Nur menghentikan langkahnya dan menghampiri mereka. "Kalian tidak perlu takut," katanya, berusaha menenangkan. "Cerita-cerita ini seringkali lebih menakutkan daripada kenyataannya. Pesantren ini adalah tempat yang aman, dan kami, para pengajar, ada di sini untuk melindungi kalian."


Namun, upaya Nur meredakan ketakutan mereka tampaknya hanya memberi sedikit penghiburan. Rasa takut telah mengakar dalam, diperkuat oleh cerita-cerita yang beredar dan insiden-insiden misterius yang terjadi.


Malam itu, Nur berbicara dengan staf pengajar lainnya tentang situasi yang berkembang. "Kita harus melakukan sesuatu untuk menghentikan rumor ini," kata Nur. "Mereka tidak hanya menimbulkan ketakutan yang tidak perlu tapi juga mengalihkan perhatian dari tujuan utama kita di sini, yaitu pendidikan dan pertumbuhan pribadi."


Lihat selengkapnya