Sang Penjaga

Rizki Ramadhana
Chapter #16

Keadilan untuk Korban

Dengan identitas pelaku yang sudah terungkap dan bukti yang telah dikumpulkan, Nur merasa langkah selanjutnya harus diambil dengan hati-hati dan keadilan harus ditegakkan. Dia tahu pentingnya kerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan Pak Surya dan rekan-rekannya dihadapi dengan konsekuensi hukum yang sesuai.


Nur mengatur pertemuan dengan pihak berwenang lokal, membawa Rizal sebagai saksi dan pendukung. Bersama, mereka menyampaikan bukti yang telah dikumpulkan: surat-surat, catatan pertemuan, dan kesaksian dari berbagai individu yang terlibat atau mengetahui kejadian di pesantren.


Di kantor polisi, Nur dengan tenang namun dengan keyakinan memaparkan kasus tersebut kepada penyidik. "Kami di sini bukan hanya sebagai wakil dari Pesantren Al-Hikmah, tetapi juga sebagai pembela keadilan bagi mereka yang telah menderita akibat tindakan Pak Surya dan orang-orang yang bekerja dengannya."


Penyidik, seorang wanita paruh baya dengan tatapan tajam, mendengarkan dengan seksama, sesekali menanyakan pertanyaan untuk memperjelas beberapa poin. “Jadi, Anda mengatakan bahwa insiden-insiden yang dilaporkan sebagai aktivitas gaib di pesantren sebenarnya adalah aksi yang disengaja oleh Pak Surya dan kawan-kawannya?”


"Benar," jawab Nur, memperkuat poinnya dengan bukti. "Kami percaya bahwa ini dilakukan untuk menimbulkan rasa takut dan kekacauan, untuk mendelegitimasi pengurus pesantren yang saat itu baru, dan untuk menarik kembali kontrol yang mereka anggap telah hilang."


Penyidik mengangguk, mencatat sesuatu di bukunya. "Ini adalah tuduhan serius, dan kami akan memerlukan lebih dari sekadar kesaksian. Bukti konkret, motif yang jelas, dan koneksi antara tindakan ini dan individu yang Anda sebutkan akan sangat penting dalam penyelidikan kami."


Rizal, yang selama ini diam, akhirnya berbicara. "Kami memahami, dan itulah mengapa kami di sini. Kami ingin bekerja sama dengan Anda untuk menyajikan semua yang kami miliki. Ini bukan hanya untuk pesantren, tapi untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan."


Proses penyelidikan menjadi kolaborasi antara Nur, Rizal, dan pihak berwenang. Hari-hari berikutnya dihabiskan dengan memberikan kesaksian lebih lanjut, mengumpulkan bukti tambahan, dan menghadiri pertemuan untuk membahas perkembangan kasus.


Selama proses ini, Nur sering merenungkan dampak yang lebih luas dari kasus tersebut, tidak hanya bagi pelaku tapi juga bagi korban yang menderita akibat tindakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Dia berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka juga mendapatkan keadilan dan pengakuan atas penderitaan yang mereka alami.

Lihat selengkapnya