SANG PEWARIS YANG TERBUANG

Dewi
Chapter #1

BAB 1

Wanita itu menatap kelu, rasa sakit setelah melahirkan kedua putranya bahkan masih terasa. Tubuhnya lemah, namun ia sudah dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit. Tak pernah terbayang di benak Nares jika ia harus memilih satu di antara kedua bayi kembarnya itu. 

Nares menggeleng pelan, seolah menolak perintah suaminya. "Aku tidak bisa, Megan," ucap Nares lirih. Kebahagiaan yang seharusnya Nares dapatkan justru berubah menjadi duka yang dalam. 

"Aku tidak pernah memintamu untuk melahirkan bayi kembar, Nares. Karena aku hanya membutuhkan satu putra untuk menjadi penerusku. Pewaris De Aluna Company!" Megan mengatakan itu dengan tegas, tak sedikit pun ada rasa belas kasihan di dalam dirinya. 

"Tapi mereka adalah putramu, Megan. Tidak bisakah kau berubah pikiran?" Nares menitikkan air matanya, suaranya begitu serak saat ia memohon kepada Megan. 

"Peraturan ini sudah ada sejak dulu, Nares. Tak seorangpun boleh mengabaikannya. Kau tidak berhak untuk memberi pertimbangan!" Lelaki tampan dengan rahang yang tegas itu berjalan mendekati kedua bayinya, tangannya yang tampak kekar terulur untuk menyentuh mereka. 

"Kau tega, Megan!" 

Megan tersenyum tipis, ia lantas menatap Nares dengan dingin, "Jangan berbantah denganku, aku benci itu!" 

"Lalu? Kau akan membuang salah satunya?" Nares bergerak, dahinya berkerut menahan sakit di tubuhnya. Wanita itu menatap ke dua bayi lelaki yang tertidur pulas di dalam sebuah box bayi, wajah keduanya begitu teduh dan tenang. 


"Bukan membuangnya, hanya menjauhkan satu di antara mereka. Sebentar lagi mereka akan datang, Nares." 

Nares terkejut, "Siapa?" 

"Orang yang akan membawa salah satu di antara mereka. Mereka akan membesarkan putramu dengan baik. Kau tidak perlu cemas, Nares." Megan kembali menatap kedua bayi itu. Bayi - bayi tampan yang lahir identik. "Lagi pula mereka begitu mirip, Nares. Kau tidak akan merasa kehilangan." 

Nares menatap Megan tak percaya, ia bahkan belum menyentuh kedua putranya itu. "Megan, setidaknya beri aku waktu untuk bersama mereka, aku mohon padamu." 

"Tidak, Sayang. Salah satu di antaranya tidak boleh berada di sini terlalu lama. Tak seorang pun boleh tahu kalau kau melahirkan bayi kembar!" 

Nares memalingkan wajahnya, ia tak ingin melihat lelaki itu lebih lama lagi. Saat ini, Nares merasa jika dirinya sedang berhadapan dengan pria asing. Ia sama sekali tak mampu memahami Megan. 

Lihat selengkapnya