SANG PEWARIS YANG TERBUANG

Dewi Hana
Chapter #20

Bab 20

"Proyek ini tak memiliki kemajuan, Thanos. Bagaimana kau akan mengatakannya?" Cal meletakkan proposal itu di hadapan Thanos. Dan lelaki bertubuh tegap itu hanya menatapnya sekilas.

"Kenapa? Apakah lelaki tua itu memaksamu untuk bertanya padaku?" Thanos menyeringai, lalu menatap Cal tajam.

"Aku harus bagaimana? Dia selalu bertanya padaku setiap saat. Kenapa kau tidak mengunjungi dia? Sudah lama kau tidak pulang, kan?" tanya Cal yang juga merasa putus asa itu.

"Pulang? Aku tak memiliki tempat di sana, tepatnya setelah wanita itu menggantikan posisi ibuku. Aku bahkan benci caranya yang seolah ingin terlihat sebagai ibu yang baik. Munafik!" Thanos meraih proposal itu, membacanya.

"Yah, kurasa kau butuh waktu untuk itu, Thanos. Memiliki ibu tiri yang cantik dan masih mudah memang terlihat aneh." Cal terkekeh merasa lucu dengan keadaan ini. 

"Wanita muda mana yang rela menikahi pria tua kalau bukan karena harta? Dia mengincarnya. Dan, aku benci itu. Aku tak akan pernah membiarkan dia mendapatkan semua keinginannya."

"Kau benar, kurasa hanya karena itu. Tapi ayahmu terlihat sangat bahagia berada di sisinya, Thanos. Dia begitu pintar meraih hati ayahmu. Ehm, kenapa kau tidak melakukan hal yang sama? Mencuri perhatian ayahmu sendiri. Apakah kau tidak takut kalau sebagian harta akan ia berikan kepada istri mudanya itu?"

Thanos mengalihkan pandangannya kepada Cal, matanya menyipit mendengar itu. "Dia pasti memberikannya. Bukankah dia wanita yang sangat dicintai ayahku di antara semua wanitanya?"

"Kau mengacau. Wanita yang mana, hah? Ayahmu hanya memiliki satu istri."

Thanos tersenyum kecut, "Satu istri? Maksudmu? Bagaimana dengan istri sahnya yang dulu?"

"Itu ... maksudku, aku membicarakan istrinya yang sekarang." Cal tampak gugup, terlebih saat melihat senyum tak suka di bibir Thanos.

"Kau tidak pernah tahu, Cal. Ibuku menderita karena suaminya. Dengan alasan yang tak bisa kupahami. Tapi dia kerap menangis setiap kali menatap fotoku yang masih bayi. Padahal aku selalu berada di sisinya. Bukankah itu aneh?"

Cal mengusap dagunya, "Itu yang ibumu lakukan?"

Thanos mengangguk, "Ya, dia larut dengan foto bayi itu dan kerap mengabaikanku. Sesekali memang dia bicara denganku, tapi kurasa itu hanya basa - basi. Pelukannya bahkan bisa kuhitung. Mereka sibuk dengan hidup masing - masing."

"Thanos, pernahkah kau bertanya tentang bayi itu? Kenapa dia terlihat sangat merindukanmu saat masih bayi, sementara kau hidup dengannya? Bukankah ini tidak wajar?"

Thanos menautkan alisnya seraya menatap Cal, "Maksudmu bayi itu bukan aku? Itu tidak mungkin. Bayi itu benar - benar diriku."

"Kalau begitu, mungkinkah ibumu mengalami amnesia?"

"Itu tidak mungkin. Dia memiliki ingatan yang sangat baik. Dia wanita cerdas," jelas Thanos.

"Baiklah, aku tidak tahu apa yang terjadi. Jadi, bagaimana? Kau akan mengubah proposal itu? Bagaimana jika menaikkan harganya? Semua orang sangat menyukai uang, kan?"

Thanos kembali menatap proposal itu setelah obrolan singkatnya dengan Cal tadi. "Aku akan memikirkannya kembali. Atau haruskah aku mengutus orang lain untuk melakukan negosiasi?"

"Kau tidak percaya padaku?" Cal tampaknya tersinggung, karena selama ini ia yang memegang kendali atas proyek besar itu.

"Bukan begitu. Aku hanya berpikir mungkin saja hati mereka akan melembut kalau aku mengutus orang lain. Athena mungkin."

"Athena?"

"Ya, bukankah dia juga bertugas di bagian yang sama. Dia pintar dan juga cantik."

"Kau tidak waras? Ini bukan proyek main - main, Thanos. Kau akan melibatkan anak baru itu hanya karena kau menyukainya?"

Thanos terhenyak, menatap Cal heran. "Aku menyukainya?"

Cal memiringkan bibirnya, "Ya, itu terlihat sangat jelas. Sejak kapan kau peduli terhadap pegawaimu? Memperhatikan mereka bahkan dengan memintaku menjadi supirnya? Kau lupa posisiku di sini, Thanos? Pantaskah aku melakukan itu?" protes Cal yang merasa jika Thanos terlalu berlebihan kepada Athena.

"Aku tidak tahu kalau kau berpikir begitu. Tapi, mungkin saja itu benar, Cal. Dia gadis yang sangat cantik dan ... berbeda."

"Ayolah, Thanos. Jangan libatkan perasaanmu dengan proyek ini. Kau tak bisa main - main dengan itu. Lagi pula sejak kapan kau jatuh cinta kepada seorang wanita? Kau hanya bermain dan tidak pernah ingin menjalin sebuah hubungan serius. Kau tentu tidak lupa dengan Erica, kan? Dia hanya satu di antara mereka."

"Cal! Jangan menyebut nama itu lagi di depanku. Kau tidak sedang mengancamku, kan? Lagi pula kenapa kau begitu takut untuk bersaing dengan Athena? Aku bahkan bisa menunjuk beberapa orang sekaligus untuk terlibat di dalam proyek ini. Kau mengerti?

Cal diam sesaat, ia bisa melihat kemarahan di mata Thanos. Namun, bagaimana bisa ia bersaing dengan Athena untuk proyek itu? Gadis muda yang bahkan baru berkecimpung di dunia bisnis seperti ini. Bukankah ini penghinaan baginya?

"Aku tahu kau bisa melakukan apa saja. Tapi maksudku kenapa harus Athena? Kita bahkan belum tahu bagaimana dia bekerja. Selama ini dia hanya terlibat dengan proyek kecil, kan? Bahkan Tuan Megan pun terlibat dan memantau proyek besar itu. Aku hanya menginginkan yang terbaik untuk perusahaan ini. Jika De Aluna berhasil membangun hotel berbintang di sana, aku yakin perusahaan kita akan mendapat laba yang sangat besar. Tempat itu tidak pernah sepi pengunjung, Thanos. Kau pikir Athena sanggup? Kau pikir sangat mudah untuk meminta orang - orang itu pergi? Darah mereka seolah telah menyatu dengan tanah itu. Begitu sulit, Thanos."

"Aku paham, Cal. Kenapa kau tidak mencobanya? Kau terlalu takut untuk melibatkan Athena. Dia memang masih baru di sini, tapi dari caranya bicara denganku, aku bisa melihat dia wanita cerdas."

"Apa katamu? Aku takut?" Cal tertawa, "Aku hanya memikirkan akibatnya. Apa kata mereka kalau kita mendatangkan orang baru yang tidak tahu apa - apa. Mereka bukan boneka yang tak bisa berpikir, Thanos."

Lihat selengkapnya