"Kau tidak salah dengar, Zen? Mereka menemukan pelakunya?" Mata Brian berbinar saat mendengar kabar tentang penangkapan lelaki yang diduga adalah sang pelaku.
"Ya, tapi kabar itu masih simpang siur, Brian. Mereka masih melakukan penyelidikan. Berita itu belum dimuat, tapi aku mendapatkan kabar itu dari seorang teman yang bekerja di kepolisian," jelas Zen.
"Aku ingin bertemu dengannya, Brian. Bisakah kau membantuku?"
"Tidak semudah itu. Polisi belum bisa memutuskan apakah dia tersangka atau saksi."
"Memangnya, apa yang dia katakan? Sehingga mereka meragukannya?"
"Dia mengatakan ada orang lain yang datang ke hotel itu selain dirinya. Seseorang yang tak ia kenali."
Brian meremas tangannya, wajahnya memerah marah saat mendengar cerita itu. "Maksudmu Erica membawa dua lelaki dalam waktu yang sama? Itu tidak mungkin! Dia pasti mengarang cerita!"
"Tenanglah, semua itu akan terbukti nantinya. Tapi, apakah kau juga tahu kalau adikmu itu memiliki beberapa kekasih? Itu dugaan sementara."
Mata Brian terbuka lebar, ia lantas menghela napas panjang untuk menenangkan diri. "Erica adalah wanita terhormat, Zen. Menjadi model seperti itu bukan berarti ia menjual tubuhnya untuk para lelaki. Dia hanya mencari uang. Aku sangat mengenal Erica, semua tuduhan yang diucapkan padanya sama sekali tidak benar. Jika ada wanita lain yang mencibir, itu hanya karena mereka iri kepada adikku."
"Aku tahu. Erica tidak akan melakukan itu."
"Benar, kan? Kau juga setuju denganku. Aku tidak pernah menuntut Erica untuk mencari nafkah seperti itu, tapi dia selalu mengatakan padaku kalau dirinya tidak bisa membiarkan aku bekerja sendirian. Padahal aku tidak pernah mempermasalahkan soal itu. Dia adalah tanggung jawabku sampai kapan pun." Brian memperlihatkan kesedihan di wajahnya, dan Zen mengusap pundak lelaki itu sesaat.
"Kurasa dia tidak ingin menjadi beban untukmu, Brian. Kau sudah menyelamatkan dia dari kematian. Kalau aku adalah Erica, mungkin aku akan melakukan hal yang sama."
Brian menatap Zen, "Benar, bukan? Dia hanya ingin membalas budi padaku. Ericaku yang malang," ratap Brian di sana.
"Apakah sebelumnya kau tahu kalau dia mengandung, Brian?" Zen bertanya dengan prihatin.
Brian mengusap wajahnya kesal, "Awalnya aku tidak tahu, sampai peristiwa itu terjadi. Dia tidak pernah mengatakan ini padaku. Aku hanya tahu dia bertemu Thanos beberapa kali."
"Kau curiga kalau bayi itu anak Thanos dan Erica?" tanya Zen lagi.