"Thanos, mereka menangkap pria itu." Cal mengatakan itu dengan terburu-buru, membawa kabar bagi Thanos yang sedang duduk di meja kerjanya. Thanos mendongak, menatap Cal yang kini berdiri tepat di depannya.
"Sepertinya itu kabar buruk, bukan? Apakah dia akan mengatakan yang sebenarnya kepada polisi?"
Cal menautkan alisnya heran, "Apa maksudmu? Kau menyembunyikan sesuatu?"
Thanos meletakkan ponselnya, menatap Cal, "Dia melihatku, Cal. Tapi mungkin tidak mengenaliku."
"Kau bertemu dengannya?"
"Tepat di muka pintu kamar wanita itu," jawab Thanos. "Tapi, kau sudah menghapus semua bukti keberadaanku di sana, kan?"
"Ya, seperti yang kau perintahkan. Mereka tidak akan menemukan pria lain selain orang itu."
"Jadi, mereka tidak akan percaya kalau tidak ada bukti walaupun dia mengatakan kebenaran. Baguslah, apa yang harus kucemaskan. Dia akan menanggung segalanya. Dia adalah pria terakhir yang bertemu Erica." Senyum terulas di bibir Thanos, tapi Cal melihat kejanggalan di sana.
"Sebenarnya, apa yang terjadi di antara kau dan wanita itu, Thanos. Kau tidak mengatakan padaku secara detail tentang peristiwanya. Apakah kau terlibat dengan ...."
"Tidak!" Thanos mengatakan itu dengan sedikit berteriak, lelaki itu lantas memelankan suaranya kembali saat menyadari tatapan curiga Cal. "Maksudku, aku tidak terlibat apa pun dengannya. Aku datang hanya untuk memberinya peringatan. Hanya itu, seperti yang kukatakan padamu. Mungkin, aku hanya terlibat pertengkaran kecil dengannya, karena wanita itu terus membuatku terpojok."
"Kenapa? Dia ingin kau menikahinya?" tebak Cal begitu saja.
Thanos mengangguk, "Ya, mungkin begitu. Tapi itu tidak mungkin terjadi. Bagaimana bisa aku menikahi wanita seperti itu. Kami berbeda, dia tidak layak untukku."
"Lalu kenapa kau membuatnya mengandung, Thanos? Itu bayimu, kan? Dia memintamu bertanggung jawab."
"Omong kosong! Dia sedang bercinta dengan lelaki lain saat aku menemukannya di sana. Bagaimana bisa itu anakku? Entah, sudah berapa banyak pria yang tidur dengan wanita itu," tegas Thanos.
"Karena itu kau cemburu? Kau memergoki dia dengan pria lain. Kau cemburu dan membunuhnya?"
"Cal!" Thanos seketika berdiri dari kursinya, menatap Cal dengan marah. "Jangan kurang ajar! Kau memang temanku, tapi aku juga atasanmu!"
Cal tersenyum tipis, "Aku hanya ingin membantumu, Thanos. Kenapa kau sangat marah kalau itu tidak benar?"
"Karena kau menuduhku, Cal. Kau mengatakan itu seolah memang aku pelakunya. Jangan mendesakku dengan pertanyaan konyol seperti itu."
Cal menghela napas panjang, berusaha terlihat tetap tenang dengan sikap Thanos yang aneh itu. "Baiklah, maaf kalau aku membuatmu tersinggung. Aku hanya menduga-duga saja, karena dia hamil saat itu."
"Aku ingin menghirup udara segar, batalkan semua rapat hari ini." Thanos berjalan melewati Cal yang masih berdiri di sana. Wajah lelaki itu memerah menahan darah yang seakan naik ke atas kepalanya.
...
"Sial! Apa yang dia pikirkan tentangku. Jangan-jangan dia ingin menikamku dari belakang." Gerutu Thanos saat ia duduk menghadap seorang bartender yang sedang beraksi dengan minuman-minuman itu di sana.
"Tambahkan lagi!"
"Baik, Tuan. Anda mau menambahkan lemon dan es juga?"
"Ya, letakkan saja di dalamnya. Udaranya sangat panas." Thanos melonggarkan kerah kemejanya, membuka dua kancing di sana.
Bartender itu meletakkan segelas minuman baru di depan Thanos, menatapnya beberapa saat. "Sepertinya kau tidak asing, Tuan," kata bartender itu membuat Thanos yang sedang meneguk minumannya mendongak ke arah bartender itu.
"Kau mengenalku?"
"Tidak, hanya saja aku pernah melihatmu muncul di TV. Itu kalau kau adalah orang yang sama," katanya lagi.
Thanos tertawa, "Kau salah orang, memangnya siapa aku sampai muncul di TV. Aku hanya seorang pegawai. Apakah aku mirip dengan orang itu?"
Bartender itu tersenyum, "Ya, mungkin kau mirip dengannya. Pria seperti dia tidak akan muncul di bar, kan? Dia pasti berusaha keras melindungi dirinya. Kalaupun ia datang, ia akan datang ke tempat yang memiliki ruangan khusus."
Thanos menjentikkan jarinya, "Itu benar, jadi mana mungkin aku adalah dia. Memangnya siapa orang itu?" Thanos pura-pura bertanya.
"Entahlah, aku tidak terlalu mengikuti berita. Tapi sepertinya dia cukup terkenal, seorang pengusaha kaya raya mungkin."
Thanos mengangguk-angguk, "Hmm, mungkin kau benar. Aku juga tidak pernah menonton Televisi. Hidupku habis untuk bekerja, jika tidak maka mereka akan memecatku." Thanos tertawa lagi dan bartender itu tersenyum di sana.
"Sepertinya kau sangat tertekan, Tuan. Apakah atasanmu begitu kejam, sampai kau minum-minum di sini."