"Hari ini kita berangkat." Cal mengatakan itu kepada timnya, setelah ia menatap Athena beberapa saat. Athena hanya tersenyum tipis, ia tahu itu bukanlah sebuah tatapan yang menyambut bergabungnya ia ke dalam tim mereka.
"Apakah kita memiliki proposal baru?" tanya seorang anggota tim kepada Cal. Cal menggeleng.
"Tidak. Kita bahkan tak mendapatkan dana lebih untuk itu."
"Lalu? Apa yang akan kita lakukan di sana? Mereka sudah menolak dengan dana yang kita tawarkan, bukan?"
Cal menatap Athena, dengan senyum miring ia berkata, "Barangkali si cantik ini bisa meluluhkan hati para penghuni di sana. Kurasa Thanos menempatkan dia ke dalam tim kita kerena itu."
"Apa?" Athena tak percaya dengan apa yang dikatakan Cal padanya. Ini tak bisa ia terima.
"Bukankah itu benar?" tukas Cal lagi.
"Cal, ada apa denganmu? Kau tidak suka aku bergabung? Kurasa hubungan kita baik-baik saja, dan aku berpikir kau adalah orang yang baik. Tapi sepertinya ... lagi pula aku berada di sini karena Thanos menganggap aku mampu untuk proyek itu. Bisakah kita bekerja sama?"
Anggota tim yang terdiri dari 4 orang itu tertawa, saling menatap satu dengan yang lainnya. "Dia pikir mudah melakukan itu, heh? Dia main-main?"
Cal tersenyum dengan ocehan anggotanya itu, lalu kembali menatap Athena, "Kau dengar itu? Mungkin Thanos sengaja mengujimu, kalau kau gagal ... kau bisa saja dipecat, Athena."
"Aku akan mencobanya, dipecat atau tidak itu urusan nanti. Jadi, bolehkah aku membaca proposalnya?" tanya Athena dengan senyum lembut.
"Berikan padanya," ucap Cal kepada salah satu anggotanya itu.
...
"Cal, kau yakin hanya ini anggaran yang diberikan Thanos?" tanya Athena setengah tidak percaya.
Cal menatap Athena tajam, "Hanya aku yang berhak membicarakan soal dana, Athena. Kenapa? Kau tidak percaya padaku?"
"Eh, bukan begitu. Tapi, aku merasa kalau dana ini terlalu sedikit untuk membebaskan lahan di sana, Cal. Aku memang belum pernah datang ke tempat itu. Tapi semua orang di sini tahu kalau Playa De La Malvarrosa adalah wilayah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Daerah terindah yang sangat menarik bagi turis asing."
"Kau pikir aku bodoh? sampai tidak tahu apa-apa tentang wilayah itu? Kenapa Thanos ingin mendirikan hotel di sana? Apakah dia tidak memiliki alasan?" Cal kini menatap kesal ke arah Athena.
"Maafkan aku, tapi aku hanya merasa kalau dana itu tidak sesuai, Cal." Athena mengatakan itu dengan cemas, ia takut kalau Cal mungkin tersinggung.
"Kalau begitu menyerah saja, Athena. Katakan kepada Thanos kau menolak untuk bergabung. Tapi jangan pernah menjadikan dana sebagai alasannya. Thanos akan marah besar padamu. Yah, seperti yang kubilang tadi, dia menolak untuk menaikkan dana itu. Bahkan aku sendiri, dia tidak memedulikannya."
"Tapi kenapa dia melakukan itu? Dia pasti tahu berapa anggarannya, kan?"
Cal tertawa, "Kau seperti belum mengenal dia. Tapi, kau memang tidak terlalu mengenal dia, kan? Dia tidak akan pernah melakukan sesuatu yang membuatnya rugi. Segalanya yang ia tawarkan hanya memberikan keuntungan padanya. Aku mengatakan ini karena kasihan padamu. Aku tidak ingin kau jatuh di tangan yang salah. Bukankah dia mengincarmu, Athena?"
"Apa? Aku tidak mengerti. Kenapa dia mengincarku?"
Cal menatap Athena lekat, "Karena kau memiliki kecantikan yang tak dimiliki wanita lain. Kau terlihat berbeda dari wanita kebanyakan. Demi kebaikanmu, Athena ... pergilah ... menjauh dari Thanos."
"Aku tidak bisa. De Aluna adalah impianku, Cal. Aku bersusah payah agar bisa masuk ke sana. Kau memintaku untuk pergi? Apa yang kau katakan itu aneh, aku tidak merasa Thanos sedang mengincarku. Dia justru memberiku proyek ini, bukankah ini kesempatan bagiku untuk membuktikan kemampuanku?"
"Kau tidak mengerti. Kau tidak mengenal dia, kau tidak tahu apa-apa, Athena."
"Kalau begitu beritahu aku, seperti apa dia?" Athena membalas tatapan mata Cal, dan lelaki itu kini menatapnya dengan teduh.
"Dia ... Dia seperti ...."
"Cal, busnya tiba. Kita masuk sekarang!" Seorang anggota mengingatkan saat Cal terlihat berbincang dengan Athena di tempat yang berbeda.
"Ayo, Athena."
Athena duduk di belakang Cal, ia memilih untuk duduk sendirian di sana. Memasang headphone di telinga dan mendengarkan musik romantis kesukaannya. Ia tahu kalau semua yang dikatakan Cal tadi hanyalah cara agar ia menyerah, mundur dari proyek, bahkan meninggalkan De Aluna. Athena tak menyangka jika Cal mungkin saja membencinya.
...