"Tuan Ansel, sepertinya dia adalah wanita yang datang bersama lelaki itu kemarin. Mereka mencari Anda, dan ini sudah beberapa kalinya lelaki itu datang." Pelayan itu berbisik, saat Ansel masuk ke dapur untuk memeriksa bahan adonan kue.
"Begitu rupanya. Jadi, dia memang berkaitan dengan rencana pembebasan lahan di sini, ya? Lalu apakah lelaki bernama Cal itu terlihat sangat mirip denganku?"
Pelayan itu menggeleng , "Tidak. Sangat tidak mirip."
"Oh, mungkin bukan lelaki bernama Cal yang mirip denganku. Apakah ada orang lain yang datang ke sini selain dia, mungkin yang mirip denganku?" Ansel bertanya lagi, tampaknya ia begitu penasaran.
"Ehm, sepertinya tidak juga. Ada sekitar empat laki-laki, tapi tidak ada yang mirip dengan Anda," jawab pelayan itu yakin.
"Ini aneh, tapi dia terus mengatakan seolah aku adalah lelaki yang ia kenal. Namanya Thanos. Apakah kau pernah mendengarnya?"
"Thanos? Siapa?" Pelayan itu kembali bertanya, dan Ansel hanya tersenyum untuk menanggapinya.
"Berikan kue itu padaku, aku ingin memberinya secara gratis." Ansel mengambil kue yang baru saja diambil dari dalam oven oleh pelayan itu. Meletakkan dua potong ke atas piring kecil dan membawanya kepada Athena. Pelayan itu menatap sembari menggeleng pelan saat melihat yang dilakukan majikannya itu.
"Dia memang cantik, tapi Anda baru saja mengenalnya," gumam pelayan itu di sana.
...
"Ini untukmu," kata Ansel sambil meletakkan kue yang masih hangat itu di hadapan Athena.
"Tapi, saya tidak memesan ini." Athena menatap kue itu, menghirup aroma wangi keju yang meleleh di sana.
"Ini gratis. Khusus untuk pelanggan baru. Kuharap kau akan sering berkunjung ke sini setiap kali datang ke Malvarrosa, Nona ...."
"Athena. Panggil saja Athena. Kurasa Anda sudah tahu itu."