"Kau yakin kalau mereka adalah orang yang sama, Athena?" Carol seakan tak percaya saat Athena mengatakan tentang peristiwa yang menimpanya di Malvarrosa.
"Aku juga bingung, tapi mereka memiliki wajah dan bentuk tubuh yang sama, Carol. Mungkinkah ada dua orang yang berasal dari tempat berbeda memiliki kemiripan seperti itu?"
"Tapi kalau itu benar apa tujuannya? Kenapa Thanos harus melakukan itu. Terdengar aneh, sih, apalagi dia sendiri yang menginginkan lahan di sana, bukan?"
Athena mengangguk, "Ya, karena itulah aku sangat bingung dan tidak bisa berpikir. Hanya pikiran negatif yang masuk ke dalam kepalaku, Carol. Thanos membenciku. Dia butuh alasan untuk bisa membuatku dipecat dari perusahaan itu!" Athena mengatakan itu dengan mata membulat, merasa sangat yakin dengan alibinya sendiri.
"Ehm ... itu sedikit aneh. Tapi masih bisa diterima. Memang perusahaan tidak bisa memecat pegawainya tanpa alasan yang jelas, apalagi perusahaan besar sekelas De Aluna. Namun, kalau dia memang ingin memecatmu sekalipun, itu bukan perkara yang sulit, kan? Maksudku ... kau bukan pegawai yang masuk ke dalam jajaran para Manajer."
Athena menautkan alisnya, wajahnya menunjukkan rasa kesal saat Carol mengucapkan itu. "Kau sedikit menghinaku, Carol. Hanya sedikit."
Carol tertawa, wanita itu menatap Athena yang mulai terlihat frustasi. "Bukan begitu, aku hanya memberi masukan."
"Ah, tapi kau benar. Siapa memangnya aku? Pegawai baru yang bahkan masih berada di masa uji coba. Aku bisa ditendang kapan saja," gerutu Athena.
"Ayolah, Sayang. Semua ini belum tentu benar. Coba pikirkan untuk apa dia bersusah payah melakukan itu kalau hanya untuk memecatmu? Mendirikan kedai kopi dan membodohimu? Kalau itu adalah aku, aku tak mau melakukannya."
Athena mengerjap beberapa kali, mencerna kalimat yang baru saja diucapkan Carol. "Begitu, ya? Jadi, menurutmu mereka adalah orang yang berbeda?"
"Coba kau pikirkan? Apakah mereka memiliki kemiripan selain wajah dan tubuhnya? Sikap, mungkin?"
"Ya, aku rasa mereka memiliki sikap yang tidak mirip. Lelaki bernama Ansel itu terlihat lebih ramah dan murah senyum. Sementara Thanos begitu menakutkan. Sejujurnya aku takut saat melihat matanya yang tajam itu. Tapi, aku merasa cukup nyaman saat berbicara dengan Ansel."
"Nah, kau bisa menilainya, kan?"
"Tapi, aku tidak ingin mengambil kesimpulan dengan cepat, Carol. Thanos adalah pria yang begitu manipulatif, menakutkan. Dia bisa melakukan apa saja. Menurutku tidak sulit kalau dia memang ingin melakukan itu. Ataukah mungkin...dia memiliki dua kepribadian?" Pupil mata Athena melebar saat ia mengatakan itu.
"Astaga, kau terlalu banyak menonton film atau membaca novel. Itu belum tentu benar, Athena. Bisa saja mereka adalah orang yang berbeda dan tidak saling berhubungan," kata Carol dengan yakin.
"Tapi orang yang memiliki dua kepribadian itu memang ada, Carol. Bahkan ada yang memiliki lebih dari dua. Dan orang seperti itu cukup menakutkan. Kau tidak bisa menebak dia akan menjadi apa di waktu tertentu."
"Kau punya fotonya?" Pertanyaan itu membuat Athena tersadar, ya! Kenapa dia tidak mengambil foto mereka?
"Tidak, aku tidak punya. Mungkin aku akan memotretnya saat ada kesempatan," ucap Athena.
"Hmm ... lakukan itu supaya aku yakin kalau mereka adalah orang yang sama. Karena di dunia ini meskipun mirip tapi tidak akan sama persis."
"Bagaimana dengan kembar identik? Aku yakin mereka bahkan tak bisa dibedakan."
"Kembar? Mungkinkah?" Carol mencondongkan tubuhnya, menatap Athena lekat.
Athena menggeleng, "Tidak. Thanos itu putra tunggal. Dia tidak memiliki saudara kandung, apalagi kembaran. Dia satu-satunya pewaris De Aluna."
"Begitu, ya? Terdengar aneh, sih. Kau bilang mereka terlihat sama tapi bukan saudara kembar. Ah, entahlah, aku bingung dengan itu." Carol tersenyum dan menyesap lagi tehnya.
"Aku akan mencari tahu nanti. Ehm, ngomong-ngomong bagaimana kau dengan Wilson? Apakah semua baik-baik saja? Apakah kau sudah ...." Athena menanyakan itu dengan matanya, dan Carol tahu arti pertanyaan kawannya itu.
"Itu, ya? Ya ... kurasa aku sudah mencobanya, Athena. Dia menyukai lingerie itu." Carol tersenyum lebar tapi justru pipi Athena yang memerah saat mendengarnya.