Perempuan itu mengangkat sebuah kotak. Ia berjalan perlahan keluar dari rumah.
Rumah masa remajanya.
Rumah yang menjadi saksi bahwa ia telah berhasil melewati masa-masa sulit dalam kehidupannya.
Digalinya tanah berukuran sama dengan kotak yang tadi dibawanya. Ia menggali tanah di belakang rumahnya, sedalam yang ia bisa. Mengingat, ia harus melakukan hal lain setelah menguburkan kotak tersebut.
Merasa galiannya sudah cukup dalam, ia memasukkan kotak itu dan menutupnya kembali dengan tanah.
Perempuan itu berjalan masuk ke dalam rumah, ia berhenti di bagian dapur rumah dan segera mencuci kedua tangannya di wastafel serta tak lupa mengeringkannya dengan handuk kecil, satu-satunya barang yang tersisa di rumah itu.
Perempuan itu membalikkan tubuhnya, kedua tangannya bertumpu pada pinggiran wastafel, matanya melihat ke seluruh isi ruangan dapur.
Ia menyunggingkan senyumnya sejenak, tak lama ia menaruh handuk kecil di samping wastafel.