Blurb
Angka menunjukkan pukul sepuluh pagi. Gadis kecil berkepang dua, berseragam kotak dan tas punggung, berjalan dengan riang. Ditangannya menggenggam botol minuman. Masih tersisa sedikit air disana. Teh manis yang tak lagi hangat buatan Ibunya. Dia menyusuri jalan sendiri, sesekali dia melihat teman-temannya dijemput ayah atau ibunya. Mereka dijemput dengan mobil mewah. Senyumnya tersungging, kemudian mempercepat langkah menuju rumah yang sangat jauh.
Disepanjang perjalanan, gadis itu selalu ditawarkan tumpangan. Namun, dia enggan dan menolaknya halus. Dia lebih baik berjalan kaki, takut nanti ayahnya menjemput. Gadis kecil itu tidak pernah tahu, jika ayahnya enggan menjemputnya. Gadis kecil itu, bernyanyi sepanjang perjalanan menuju rumah, sambil menyimpan harap, ayahnya menjemputnya dengan motor vespa seperti teman kelasnya. Gadis itu berlari kencang, ketika atap rumahnya terlihat dari jauh. Senyumnya mengembang lebar. Tak ada rasa sedih dihatinya, hatinya terasa senang melihat pintu rumah. Tangannya yang kecil, membuka sepatu dan kaos kaki. Setiap hari, dia berjalan kaki pergi dan pulang sekolah. Kini gadis kecil itu, sudah beranjak remaja. Gadis itu bernama
SANTANA