SANTRI SESAT dan TIGA BIDADARI

Dimas Midzi
Chapter #2

PEREMPUAN ITU

Pelaksanaan seleksi berlangsung sampai jam 13.00. beberapa siswa berharap-harap cemas menunggu pengumuman. Namun dari pengeras suara segera terdengar “Pengumuman kelulusan seleksi akselerasi akan dilaksanakan pada hari terakhir pelaksanaan class meeting”. Pengumuman dari pengeras suara itu sontak membuat semua peserta seleksi mendesah berat. Dengan teratur mereka meninggalkan halaman Auditorium menuju kamar masing-masing.

Minggu pagi jam suasana lapangan Futsal disulap layaknya lapangan sepak bola yang bisa ditonton oleh puluhan ribu orang. Lapangan yang sederhana berubah dengan ramainya pengunjung,  nyanyian khas suporter masing-masing kelas yang masuk final maupun siswa kelas lain yang sengaja bergabung untuk menyaksikan final futsal. Kelas, Biyaz tim non unggulan secara mengejutkan menjadi kuda hitam dan lolos sampai final. Nyanyian-nyanyian itu bergemuruh memecah kesunyian pagi.

 “Biyaz, kamu kok nggak ikut main? Hanya jadi cadangan sekaligus menemani maneger kelas saja. Bukannya di babak semi final kemarin kamu masih main?” Nunung yang tiba-tiba muncul di samping lapangan menyapa.

“Aku nggak bisa main, biasalah kena akumulasi kartu. Lagian cederaku belum sembuh total.” Biyas terseyum khas menjelaskan.

 Beberapa siswa langsung menuju Auditorium untuk menyaksikan pagelaran lomba baca puisi. Disusul kemudian hampir semua siswa Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah karena di lapangan futsal telah selesai.

Sementara di auditorium panggung ditata sedemikian rupa oleh panitia dengan tata lampu dan dekorasi cukup menarik, menjadikan suasana lomba semakin semarak. Denting gitar, sayatan biola, tarian rancak jemari menyentuh tut kibord menjadi suguhan setiap penampilan santri. Tepuk tangan dan suitan dari penonton juga sesekali menjadi penengah keramaian di dalam auditorium.

Tepuk tangan terus saja bergemuruh manakala melihat kelas XII-IPS1 membawakan puisi, WS Rendra yang bejudul “BALADA SUMILAH”. Penampilan berkelas, sehingga hampir semua penitia dan pengurus OSIS berdiri di belakang peserta sekedar untuk melihat penampilan kakak kelas mereka. Membaca dan berteater bukan hal baru bagi kelas IPS1. Sebab setahun yang lalu mereka menjadi delegasi mengikuti lomba teatrekalisasi puisi tingkat Jawa-Bali di Malang.

Pemandu acara memberikan waktu rehat sejenak menunggu juri mengumpulkan nilai dan mengumumkan para jawara lomba baca puisi. Rehat itu dimanfaatkan hampir semua pengunjung di auditorium untuk menghirup udara segar di luar ruangan. Ada yang sengaja melihat papan pengumuman untuk melihat hasil seleksi akselerasi, ada yang ke kantin sekolah untuk sekedar beli makanan ringan atau minuman.

@@@@@@@@@@

Nunung mempersilahkan Kepala sekolah Madrasah Aliyah, Ust. Yusuf al-Qordlawi membacakan pengumuman pemenang lomba baca puisi, sekaligus di dampingi oleh, Lora Fahmi yang bersiap-siap mengumumkan pemenang lomba karya tulis ilmiah. Suasana hening dalam Auditorium mendengarkan pembacaan pemenang baca puisi, namun seketika menjadi hingar bingar manakala kelas XII-IPS1 disebutkan sebagai juara umum. Tepuk tangan dan suara takbir menggema di antara pantulan tembok auditorium. Kepala sekolah didampingi oleh, Aril selaku ketua pelaksana memberikan cendra mata kepada semua pemenang lomba.

Kekhusyukan kembali menyelimuti Auditorium. Lora Fahmi menggantikan kepala sekolah untuk mengumumkan dan memberikan hadiah kepada pemenang lomba karya tulis ilmiah. Namun sebelum beliau membacakan daftar nama pemenang, beliau menyampaikan beberapa pesan kepada semua siswa dan jajaran kepala yang ada di Babus Salam.

Pertama, semua jajaran kepala diharapkan dengan telaten dan penuh kasih sayang mengayomi siswa babus Salam. Kepala sekolah diharapkan mampu menjadi tonggak kepemimpinan yang baik dan bijaksana. Sekaligus menjadi orang yang ada digarda terdepan untuk mengikut sertakan anak didiknya dalam mengikuti event tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Kedua, untuk semua siswa Babus Salam diharapkan bisa memanfaatkan semua fasilitas sekolah dengan maksimal. Siswa juga dianjurkan untuk selalu kerasan di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan pesantren agar bisa menjadikan buku atau kitab sebagai jendela pengetahuan dan dunia. Ketiga, pengurus OSIS diharapkan menjadi fasilitator antara sekolah dan siswa. Sekaligus banar-benar mewujudkan Babus Salam sebagai Reading Area, Sport Area, English and Arabic Area. Di mana ketiga hal tersebut sejak semula telah digalakkan di lembaga Babus Salam.

“Baiklah, saya sebagai ketua juri lomba karya ilmiah akan mengumumkan pemenang lomba ini. Lomba ini akan menjadi gerbang awal bagi pemenangnya untuk menuju lomba dan event yang lebih besar lagi. Karena seperti yang kita tahu bersama, pemenang lomba ini akan diikut sertakan dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat SMA sederajad di kampus ternama di Jawa Tengah. Bersama dengan salah satu siswa MA Babus Salam yang beberapa waktu lalu lebih dulu melebarkan sayapnya dalam dunia leterasi. Jadi, Babus Salam nantinya akan mengirimkan tiga orang dalam satu tim delegasi lomba itu. Insyaallah akan dipilihkan dari ketiga karya mereka yang akan diikut sertakan dalam lomba tersebut. Tugas kita bersama adalah mensupport dan mendoakan mereka, semoga mampu mengemban amanah dari pondok dan lembaga.

“Sebelum saya bacakan pemenangnya, terlebih dahulu saya ucapkan selamat kepada semua siswa yang telah susah payah mengikuti seleksi akselersi. Selamat bagi mereka yang lulus. Terutama kepada peraih nilai tertinggi, tepuk tangan kepada, Abi Yazid al-Busthomi.  Berikan tepuk tangan dan apresiasi tertinggi kepada pemenang lomba karya tulis ilmiah kita. Alika Maulaya Syakira. Karena mereka berdua memenangkan lomba karya tulis ilmiah tingkat Babus Salam. Kepada yang saya sebutkan namanya supaya menaiki pentas kehormatan.” Lora Fahmi sambil tersenyum menyudahi pengumumannya.

Lihat selengkapnya