Sanubari

Imajiner
Chapter #1

Bagian 1: Keluarga Kecil

Suara ayam terus berkokok dari kandangnya. Pagi hari ini jauh lebih dingin dari biasanya, mungkin karena semalam turun hujan.

Hakim, baru saja selesai mandi. Ia lalu masuk ke dalam kamarnya yang tidak begitu besar. Kamarnya dipenuhi oleh poster-poster para pahlawan Indonesia, mulai dari Soekarno, Bung Tomo hingga Jenderal Soedirman.

Hakim lantas mengeringkan badannya lalu memakai seragam sekolahnya yang sudah tergantung rapi. Kemudian ia memasukkan buku-buku yang sudah tersusun di atas meja belajar ke dalam tasnya. Tak lupa, ia memisahkan salah satu buku yang tengah menjadi bacaannya saat ini.

“Terbaik memang buku satu ini.” Ujar Hakim memuji bukunya.

Terdengar suara ketukan pintu dari luar dan ternyata itu suara ibunya, Nurlidya.

“Nak, sarapan dulu ya.”

“Iya bu.” Jawab Hakim sambil mengancingkan seragamnya.

Setelah selesai bersolek, Hakim lantas bergegas keluar kamarnya sambil menenteng tasnya dan buku bacaannya.

***

Nurlidya, hilir mudik dari dapur ke meja makan untuk menghidangkan sarapan untuk anak dan suaminya.

“Maaf ya, ibu cuma masak ini saja.” Ujar Nurlidya.

Terlihat semangkuk sayur bening dan telur dadar menghiasi meja makan pagi ini.

“Enggak apa-apa kok bu.” Jawab Hakim yang lalu duduk dan mengambil nasi.

Berselang kemudian, Hasan, ayah Hakim keluar dari kamar dengan setelan mengajar yang sudah rapi lengkap dengan peci hitam di kepalanya. Tak lupa Hasan menenteng tas hitam yang terlihat usang lalu menaruhnya di sebuah kursi sofa yang sudah lapuk.

“Malam ini kita makan enak kok.” Tegas Hasan sambil mengambil nasi.

“Kok bisa?” Tanya Hakim yang bingung.

Lihat selengkapnya