Saranghaeyo

Karin dan Arum
Chapter #3

Daniel Juniar Althan Syahreza

Arsel berjalan menyusuri tempat parkir sepeda motor sekolah sambil memikirkan akan memilih pasangan calon ketua dan calon wakil ketua OSIS siapa besok saat pemilu. Dia bingung, mungkin saat kampanye besok dia akan bisa lebih mudah memutuskan mau memilih siapa.

"Sel!" Langkahnya terhenti ketika dia mendengar seseorang memanggil namanya. Dia celingukan mencari orang yang memanggilnya, dan dia menemukan Sintya atau yang lebih kerap dipanggil Tya tengah melambaikan tangan ke arahnya.

Kemudian Tya berlari menghampirinya, Arsel hanya diam di tempat menunggu Tya sampai di tempatnya. Tya adalah salah satu sahabat karibnya sejak dia masuk SMA pertama kali. Meski mereka beda kelas dan beda progam pendidikan, tetapi keduanya cukup akrab makannya dia memanggil Arsel dengan nama 'Arsel' bukan 'Shindy'.

"Sel, gue nebeng ya. Gue nggak bawa motor, kalo naik kendaraan umum ya mana ada yang lewat komplek rumah gue. Kalo naik ojol atau taksi online hape gue mati ya mana bisa pesen." Ungkap Tya ketika dirinya sudah di tempat Arsel berdiri.

"Ya udah ayo," kata Arsel kemudian dia melanjutkan langkahnya ke tempat motornya diparkirkan.

Masih dengan nafas tersengal, Tya mengikuti langkah Arsel menuju tempat diparkirkannya motor matic berwarna merah-hitam kesayangan Arsel.

"Ty, sorry gue cuman bawa helm satu. Lo nggak pake nggak pa-pa kan?" Jelas Arsel yang dibalas anggukan oleh Tya.

Setelah mengeluarkan motornya, gadis berhoodie senada dengan warna rok OSISnya mengajak Tya untuk naik. Tya sengaja membonceng dengan posisi miring dikarenakan rok OSISnya yang pendek berbeda dengan milik Arsel.

"Lo mau milih calon ketos cawaketos siapa Sel?" Tanya Tya memecah keheningan di perjalanan pulang.

"Gue nggak tau Ty, bingung. Si Daniel murid baru yang udah berani nyalon diri jadi ketos aja gue belum pernah liat tampangnya." Jawab Arsel.

"Gue sih udah kenal Althan dari kecil ya jadi gue udah tau sifat dia kayak apa. Bang Iqbal sama Bang Zayyan juga gue tau sifatnya, mereka lumayan tegas pas kemarin ngajar MOS kita. Tapi menurut gue ya itu Kak Jasmin sama Kak Nadien kurang pantes jadi wakil ketos. Kemungkinan sih gue milih Althan-Anggita, sifat Kak Anggita juga lumayan."

Arsel menepikan motornya di depan gerbang rumah Tya, kemudian dia sengaja mematikan mesin motornya dan melepas helmnya untuk mengobrol sebentar dengan Tya.

"Tolong jelasin Ty, tadi gue bilang murid baru yang nyalon ketos itu Daniel yang jadi pasangannya Kak Anggita. Kok tiba-tiba lo ngomongin Althan, siapa dia?" Tanya Arsel tak mengerti.

"Daniel itu Althan, Sel. Jadi nama panjangnya itu Daniel Juniar Althan Syahreza, temen-temen sekolah biasa manggil dia Daniel, tapi keluarga sama temen-temen deketnya manggil dia Althan. Dia juga terkenalnya dengan nama Daniel Althan. Jadi kayak lo itu loh, sama keluarga dan temen-temen deket dipanggil Arsel tapi sama temen-temen sekolah dipanggil Shindy. Dan lo juga terkenalnya sama nama Shindy Arselia." Jelas Tya panjang lebar.

"Ohh gitu, gue kira Daniel sama Althan itu dua orang. Ya udah gue pulang, bye."

"Makasih ya, hati-hati." Arsel kembali menjalankan motornya menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, dia langsung menaruh motornya di garasi rumahnya lalu dia memasuki rumah lewat pintu garasi yang terhubung dengan dapur.

Lihat selengkapnya