Sari

Syarifah Suharlan
Chapter #2

Abad Lampau

Abad Lampau

 

           Reriuhan pasar tidak terlalu hingar bingar, beberapa pedagang sayur sedang menjalani transaksi barter dengan pedagang buah, ada pedagang unggas yang sedang memberi harga pada pembeli dengan permintaan mata uang yang berlaku pada saat itu, ada pasukan istana yang sedang mengawal seorang pangeran yang mengawasi persiapan logistik pasukannya, ada anak kecil yang dituntun oleh seorang ibu, lalu anak kecil itu terkaget dan menangis demi mendapati sekumpulan asap hijau yang pekat mendekat kearahnya. Kepulan asap hijau itu bergulung makin besar, dan makin besar disertai dengan suara petir yang mencetar....keras...! mengagetkan seluruh orang di pasar..!

           6 sekawan yaitu Sari, Eti, Tiwi, Levi, Zahid dan Magfur tergeletak terkapar dengan asap hijau yang masih mengepul pada tubuh mereka, serta batu zamrud berpendar-pendar lalu redup samar yang masih melekat pada tangan Zahid dan terlihat tangan Magfur memegang bahu Zahid, rasa tak sadarkan diri berangsur-angsur sirna kala kami berenam menghirup asap dupa yang sangat wangi.

Tangan kami masih berpegangan satu sama lain, terakhir yang kami ingat adalah kami berada di lorong bawah Candi Blandongan, tetapi saat kami mengejap-ngejapkan mata untuk bisa menangkap pantulan penglihatan benda, kami melihat pemandangan yang sangat aneh, orang-orang dengan wajah dan pakaian abad lampau, tatapan mata dari seluruh orang-orang pasar yang sama kagetnya dengan kami saling keheranan bertatapan.

Kami melihat baju mereka aneh dan mereka melihat baju yang kami kenakan juga aneh. Zahid terlihat mulai duduk dan memangku sebongkah batu zamrud hijau seukuran sebutir kelapa. Batu zamrud yang saat kami pegang di lorong candi tadi berpendar cahaya kemilau kini mulai perlahan-lahan mulai redup, dengan mulai redupnya cahaya batu itu berpuluh ujung tombak menghunus ke arah kami. Kami spontan mengangkat tangan kami, tanda kami datang dengan damai, handphone Eti yang sesaat lalu terjatuh di lorong candi, kini jatuh lagi di tanah pasar, dekat kaki Levi, tak ada sinyal, lowbatt terdisplay di layar.

Lihat selengkapnya