SARJANA RUMAH TANGGA

Lail Arrubiya
Chapter #4

Surat Dari Bapak

Mungkin hampir di semua sekolah jika menjelang kelulusan, selain persiapan untuk Ujian Nasional persiapan administrasi juga meski di lengkapi. Administrasi data dan keuangan. Untuk data, Ela tak perlu khawatir. Semua data tentangnya sudah lengkap dan tepat. Hanya saja administrasi keuangan yang belum bisa Ela selesaikan. Ia masi punya tunggakan SPP dua bulan dan uang ujian.

Pihak sekolah tetap memberi kelonggaran jangka waktu untuk melunasi tunggakan sebelum kelulusan.

Tapi biaya keidupan bukan hanya soal administrasi sekolah. Ada keperluan lain yang harus dipenuhi selama tubuh ini perlu nutrisi.

Ela mengerti betul jika menu sarapan hanya sepiring nasi goreng dengan satu telur untuk empat porsi nasi, makan siang dan malam sayur sop bakso dengan kuah yang banyak, tanpa lauk pendamping artinya uang sang ibu menipis. Nahasnya sore ini bahkan tak ada sayur sop di rak piring yang atasnya berfungsi untuk menyimpan makanan.

“Kita bikin oseng-oseng aja, ya,” kata Ibunya dengan senyum yang terlihat tak bahagia.

Ela dan Saif hanya mengangguk. Sementara Hana, tak terlalu mengerti soal menu makanan. Ia hanya tau makanan ada di piring.

Oseng-oseng yang di maksud, bukan oseng-oseng sayur mayur apalagi daging. Oseng-oseng yang di maksud ibunya adalah irisan cabai, bawang merah, bawang putih, tomat yang di oseng dengan minyak yang agak banyak, dibumbui garam dan penyedap rasa. Saat aroma wangi menguar di dapur, artinya sebentar lagi oseng-oseng matang.

Selesai.

Mereka makan dengan nasi dingin yang disiram minyak dan bumbu yang dioseng tadi. Menu yang sangat sederhana. Tapi tetap lezat di lidah mereka. Rasa gurihnya sangat terasa. Mereka tetap makan dengan lahap. Tapi tak ada yang bisa melihat isi hati sang ibu atau anak-anaknya ini.

Tak ada kata yang terucap saat makan. Mereka makan dengan takzim tanpa keluhan. Tanpa pertanyaan, kenapa menu makan kali ini hanya oseng-oseng?

Ela dan Saif paling tahu jawabannya. Tapi mereka rasa tak perlu diutarakan. Hanya mengganggu kenikmatan makan saja.

Biarkan dalam hati saja mereka terisak tanpa suara.

Lalu Tuhan berbaik hati membuka tabir itu semakin jelas. Hal yang sebenarnya tak perlu di perjelas. Ela sangat mengerti kondisi keuangan keluarganya saat ini. Tapi Tuhan ingin memberikan penegasan tentang kondisi itu.

Lihat selengkapnya