2
Unggahan baru saja terkirim
Apa yang bisa kalian lakukan kalau menjadi orang tua yang gagal?
Bukan karena gagal mengarahkan ke lingkungan yang baik atau hal-hal bejat semacam itu yang memang ulah dari dalam diri anak.
Tapi benar-benar real dari orangtua.
Keegoisan ini terjadi padaku. Kebodohan, kegoblokan, kotololan ada dalam diriku sebagai orangtua. Sebagai seorang Ibu, aku merasa kejadian ini menciptakan penyesalan tinggi.
Baiklah. Maaf sudah panjang lebar.
Hai, Aku akan memperkenalkan diri dengan nama LS, sebagai Ibu yang anaknya jadi korban, sebagai Ibu tiga anak kembar.
Mungkin aku tak perlu menceritakan apa yang terjadi pada masa lalu. Aku akan langsung pada intinya.
Pertama anak saya yang berinisial CA. Kasus yang menyelimutinya adalah penindasan sampai ke sebuah pembunuhan.
Sebelumnya, dalam wawancara saya di depan para reporter atau media massa—satu hari yang lalu, yang kurasa beritanya sudah tayang—tulisan kurasa aku jadikan penekanan sebab aku sendiri belum melihatnya tersiar di televisi—saya berkata kalau anak saya yang ini, anak yang memiliki nama panggilan Bella ini masih hidup—dan hari ini ia sudah meninggal dunia.
(Dan aku berharap kalau para media massa dan reporter saat rumah sakit bukanlah gadungan).
Meninggalkan dunia, meninggalkan Ibu yang baru saja cinta dan peduli, meninggalkan keluarganya yang menurutku kurang adil.
Mati dalam keadaan wajah setengah sembuh dari lebam. Kasus ini terselesaikan lebih cepat dari yang aku kira. Bahkan aku dan Bella belum pernah berbincang bersama, ini terlalu cepat untuk dirinya pergi.
Dari kalian semua yang membaca, aku yakin kalian ada yang berpendapat bahwa aku ini Ibu yang buruk, Ibu yang mendadak sok baik.
Aku menjadi pekerjaan keras layaknya pria sebetulnya bukan keinginanku. Demi Tuhan aku tidak bohong.
Bahkan baru-baru ini aku baru tahu mantan suami saya mengubah kebenaran tingkat kakak dan adik.
Yang artinya, Bella meninggal dalam keadaan mengira dirinya adalah kakak. Seorang kakak yang harus bertanggungjawab, seorang kakak yang jelas harus lebih menyakitkan ketimbang adik-adiknya.
Kita lupakan, aku mengira sia-sia membahasnya. Biarlah berakhir, perdamaian dilakukan bersama sangat pelaku.
Terima kasih kalian menyempatkan membaca sampai yang ini, akan aku lanjutkan.
Kedua anak saya yang berinisial KF. Kasus yang menyelimutinya adalah perogolan oleh seorang yang dipercayainya, orang yang dekatnya bukan main dengan anak saya.
Akan kukirimkan bukti video, sebuah sensor diwajah, atau memutih abu-abukan video untuk menghindari pemblokiran media sosial saya.
Aku sangat memohon bukan main untuk kalian ikut membantu saya. Tolong bantu mengangkat kasus ini sampai menjadi topik utama.
Aku tak berharap lebih, aku hanya berharap si pelaku tertangkap. Kumohon dukungannya. Berikan pendapat kalian macam-macan hal yang bisa mempercepat kasus ini selesai.
Terima kasih untuk perekan video ini. Kamu orang yang berani, memang ini tindakan yang harus dilakukan siapapun jika melihat beginian.
Untuk kalian terapkan hal seperti ini di kehidupan nyata. Kalaupun kalian takut, rekam dalam diam-diam.
Tak berbeda jauh dengan anak saya yang tadi, dia juga pulang dalam keadaan babak belur.
Aku tak melebih-lebihkan. Dia selalu ketakutan jika tidur tanpaku. Dia takut jika tidur tanpa lampu. Dia masih takut dengan keberadaan sosok orang yang berbeda jenis kelamin dengannya.
Jujur, sebagai seorang Ibu yang sangat-sangat ingin menyelesaikan kasus dengan adil tak tahu apakah tindakan ini benar atau tidak.
Wujud benar atau tidak dengan respons kalian. Jikalau memang salah, boleh banget kalian memberikan saran, kok.
Dalam video, kalian bisa melihat siksaan secara fisik terang-terangan, benar-benar dilakukan di tempat umum.
Pelaku masih di tahan. Tapi tak bisa dipenjara karena bukti masih kurang. Anak saya masih saja ragu, dia berulang kali berkata kalau itu cuma mimpi.
Apa ada yang bisa menjelaskan kenapa dia begitu? Suara-suara kalian berpengaruh terhadap kasus ini.
Terima kasih lagi kepada dukungannya. Terima kasih sudah membaca sampai bagian yang ini.
Untuk anak yang ketiga memang sama celakanya, namun, pelaku ternyata malah jadi korban, dan si korban malah menjadi pelaku.
Yang membuat saya bingung, sebuah luka lain ada di tubuh mereka, diduga ada orang lain lagi.
Berikan tagar terbaik kalian. #TigaGadisKembar KasusPapanMiring #TigaGadisKembar #KasusPapanMiring
Terima kasih banyak. Terima kasih banyak. Terima kasih banyak. Aku sangat berterima kasih dengan respons kalian.
Kalian hebat.
×××
Nyatanya, ketentraman masih belum merengkuh Sari. Respons netizen memang akhirnya berhasil menangkap pelaku yang sebenarnya.