SASAR

ALDEVOUT
Chapter #17

Kicep (2+1)


2+1


Meski menikah di bawah tangan, apa salahnya bermalam bersama bukan? Itu yang Eko pikirkan.

Setelah melakukan sebuah tindakan-tindakan normal sebelum jatuh ke atas ranjang, Eko mengangkat atasan kekasihnya yang bernama Ira.

Namun, tak di sangka-sangka, yang seharusnya menjadi malam penuh kejadian merengkuh kehangatan malah membokar apa yang sudah terjadi.

"Ada apa dengan perutmu yang timbul?" tanya Eko, menimbang menyoroti dan mencermati, apa yang sudah membuat perut Ira seperti itu.

Celana yang dipakai Ira pelorot sedikit dan disana terdapat bekas jahitan.

"Kau?"

"Nggak," tampik Ira sambil menggeleng kuat. "Nggak, itu... e, itu, itu pernah kecelakaan–"

"Masih bisa berbohong?"

"Nggak, sayang, ini nggak, sumpah." Ira membela diri.

Eko turun dari ranjang lalu mengutarakan apa yang ia tebak, "Apa kau selama ini mencoba mencari-cari seorang pasangan untuk menutupi kehamilan anak harammu?" Ia memutar balik badannya, berusaha tidak menatao langsung Ira yang terbaring syok di kasur.

"NGGAK!" Ira membentak, ia cepat-cepat bangkit sembari membenarkan bajunya. "Kau salah! Ini memang kecelakaan, kok."

"Sekali berbohong, maka kau akan berbohong terus," kata Eko, ia membalikkan badan menyoroti wajah gelisah Ira. "Dan kalau kau ketagihan berbohong, kebohongan-kebohongan yang kau lakukan akan membunuhmu."

"Untuk apa sebuah kebohongan membunuhku, ha? Bagaimana sebutan white lies? Apa salahnya aku pakai kebohongan itu sekarang?" sekali lagi membela diri.

Eko menjulurkan tangannya sampai meraih kerah baju Ira, "Kalau begitu kenapa kau tidak mengatakannya dari awal!!"

"Karena sudah aku coba, puluhan orang kulakukan untuk jujur tapi apa yang terjadi? Mereka meninggalkan aku."

Ira meneteskan air dengan mulut terbuka, terlihat giginya merapat akibat geram.

"Sejak kapan jujur dianggap baik? Sejak kapan jujur akan membawa kebaikan?" pertanyaan yang terlontar mungkin bukan untuk Eko jawab, sebab saat Eko ingin bersuara, malah Ira lanjut bicara. "Yang kutahu, kalau kau cerdik, maka pakai kecerdikan itu."

Lihat selengkapnya