“Dalam hubungan keluarga, tak jarang memang terjadi sebuah pertengkaran. Tidak apa, itu semua adalah seni dalam kehidupan. Hanya saja, jangan sampai pertengkaran itu memutus ikatan yang sudah tertulis sejak dalam kandungan.”
***
Katanya, beberapa fakta mengenai sosok anak pertama perempuan adalah mandiri, bertanggungjawab, perfeksionis, perhatian, peduli, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dalam diri. Tapi beberapa dari mereka juga memiliki hati yang teramat sensitif.
Tak hanya itu, julukan anak pertama perempuan itu harus kuat memanglah benar adanya, bukan? Meski sosok anak pertama mendapatkan perhatian yang lebih dari para orang tua karena kehadirannya pertama kali, tapi sosok anak pertama adalah tolak ukur akan kesuksesan para orang tua.
Jika sosok anak pertama tersebut berhasil dalam meraih kesuksesan, maka orang tua tersebut menilai kalau mereka telah berhasil menjadi orang tua.
Dan sayangnya, pola asuh yang seperti itu membuat sosok anak pertama ini menjadi pribadi yang tertutup dan enggan berbagi masalahnya. Dia yang cenderung mandiri selalu menganggap kalau semua hal itu bisa dikerjakan olehnya sendiri. Tanpa sadar kalau mereka pun membutuhkan bantuan dari orang lain.
Sifatnya memang cenderung baik dengan segala hal kecenderungan itu, tapi mereka akhirnya merasakan kesepian dan menarik diri dari perhatian orang lain. Mereka menganggap, kalau orang lain melihat mereka sedang rapuh—maka image kuat dalam diri anak pertama bisa hilang.
Hal itulah yang juga terjadi dalam kehidupan Zara Kalila Husna. Selama 26 tahun hidup di dunia ini, dirinya tak pernah sekalipun untuk bercerita tentang masalahnya pada keluarga. Curhat pada sahabat pun hanya sekian persen dari masalahnya. Tak pernah benar-benar memberitahu mereka kalau dia sedang rapuh dan nyaris terguncang hebat.
Semua itu tentu Zara lakukan untuk kebaikan semua orang, itulah pemikirannya. Terlihat lemah dan rapuh di hadapan orang, membuatnya teramat rendah dan tak berguna. Saking bertanggungjawab dan perhatiannya ia sebagai sosok anak pertama, Zara sama sekali tidak ingin memberikan beban pada orang tuanya itu.
Dan setelah hari di mana Sheila menyuruhnya untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, Zara seringkali melamun memikirkan akan seperti apa caranya dia membuka obrolan serius itu. Terlebih, dia lakukan pada orang tuanya yang awam tentang isu-isu kesehatan mental. Pasti akan ada usaha yang lebih besar untuk memperbaiki hubungan itu. Dan Zara masih memikirkan bagaimana caranya?