SATISF(d)YING: You Can't Run

Raden Dwi Rendra
Chapter #1

Prolog

Remaja perempuan itu terus berlari tergopoh-gopoh menyusuri jalan yang semakin meremang. Sembari menahan sakit dari pisau yang masih menikam kakinya, ia harus pergi sejauh mungkin. Entah arah mana yang dituju yang jelas ia harus selamat dari perburuan malam itu.

Sayangnya, luka robek dari pisau yang hampir memutus kakinya tersebut terus-menerus mengucurkan darah hingga perlahan ia pun mulai melemah. Penglihatannya semakin kabur dan tiga-empat langkah kemudian.

Brakkkkk!

Wanita berusia 20 tahunan itu akhirnya ambruk di persimpangan jalan kecil di tengah sawah yang ukurannya tak lebih dari 1 meter. Dengan penuh kegelisahan, ia pun cepat-cepat memalingkan badannya memastikan bahwa sudah tak ada yang mengejar.

Benar saja, tidak ada siapapun di sana; yang ditemukannya hanyalah hamparan sawah luas dengan suara khas jangkrik di tengah malam. Mungkinkah ia sudah bebas dari maut? Ia pun lantas segera sadar untuk mencabut pisau yang menancap bagian dalam betis kanannya. Hanya ini kesempatan satu-satunya agar tak lagi ambruk karena harus kehilangan banyak darah. Namun,

Tuk

Tuk

Tuk

Adrenalinnya kembali terpacu, saat derap langkah berat yang samar-samar terdengar di telinganya berjalan mendekati. Ia refleks mengedarkan pandangan dengan penuh kekalutan ke segala arah sembari terus bergulat dengan kekejaman waktu untuk secepatnya melepas mata pisau tersebut.

Wajah perempuan itu seketika berubah merah padam kala suara langkah tadi semakin jelas terdengar. Ia harus cepat melepas pisau atau kemungkinan terburuknya, ia harus mati oleh sosok yang belum ia ketahui.

"Sudah kehabisan darah ya?" Lirih suara dengan kesan misteri tiba-tiba mendengung tepat sepuluh kaki di hadapannya.

Lihat selengkapnya