"Kakakkkkkk ...."
Bocah laki-laki berumur 10 tahun itu terus berlari menghindari anak perempuan berumur 9 tahun yang kini tepat ada di belakang punggungnya sambil membawa sapu.
"Kakakkkk ... balikin booboo (bubu) Rye," boneka jerapah kesayangan Rye pemberian dari sang bunda.
"Kejar ... ayo kejar ... wleee .... " Sang bocah laki-laki menjulurkan lidahnya meledek.
Anak perempuan yang tak terima mendapat ledekan dari sang kakak langsung melempar sapunya.
Pllluukkk
"Aaawwww... " bukan anak laki-laki itu yang meringis melainkan.
"Ihh... sakit tau Rye, kak Nabil kan gak salah apa apa." Nabil kini berusia 11 tahun.
"Hehe ... maaf ya kak Nabil, abis kak Sakha nyebelin sih ... larinya cepet banget yaudah Rye lempar aja itu sapunya."
"Hm ... tapi kan jadinya kena kak Nabil, sakit tau."
"Sini sini, aku liat," ucap Sakha yang kini mendekati Nabil.
Sakha mengelus kepala Nabil dengan perlahan.
Pletak...
"Aaaawwwww ...." Jerit Nabil saat mendapatkan jitakan di kepalanya.
"Sakha!" teriakan itu mendengung memasuki telinganya.
Itulah keceriaan di antara mereka, Sakha yang selalu jahil pada dua perempuan yang selalu berada di dekatnya.
"Makan siang anak-anak ...."
"Siap Bundaaaaa..." teriakan itu begitu keras di barengi langkah cepat kaki kecil mereka.
"Bunda ... Bunda ... masa ya tadi ka Sakha ambil bubu nya Rye."
"Oh ya?? Kaka kok gitu?"
"Hihi ... gapapa bun ... Kakak mau jailin adek aja hehe."
"Tapi mom, tadi Rye lempar sapu ke Nabil."
"Ryee???"
"Itu gak sengaja kok Bun, tadinya Adek mau lempar kak Sakha, tapi malah kenain kak Nabil."
"Sudah minta maaf??"
"Sudah kok, ya kan kak?"