Pusat perbelanjaan di kota jakarta kini sedang dipadati para orang-orang yang ingin memuaskan keinginannya atau sekedar berkeliling mengusir kepenatan mereka.
Karena ini hari minggu, maka dengan gembiranya Ily dan juga Tae mengajak anak-anaknya ke pusat perbelanjaan untuk bermain dan belanja.
Setelah turun dari mobil, mereka langsung masuk ke tempat yang mereka inginkan. Mereka?
Ily, Tae , dan juga Sakha serta Athena.
Nabila dibawa oleh Kean untuk menemui sang nenek.
Athena berjalan sambil menggenggam tangan kanan sang bunda dan tangan kiri Sakha, sedangkan Sakha menggenggam tangan kanan Athena dan tangan kiri ayahnya,Tae.
"Bun... kita mau kemana?"
"Emmm... kita bermain???"
"Asiiikkkk ayo ayo ayoooo," pekiknya dengan semangat, Athena menarik mereka semua ke arah game master yang kini berada di hadapan matanya
"Waaawww... ayo masuk...." Tae dan Ily terhibur karena anak mereka yang kini tertawa dengan cerianya
"Tunggu, ayah isi dulu kartunya ya."
"Siap ayah," ucap Sakha dengan hormatnya.
Ily mengelus puncak kepala Sakha, mereka duduk seraya menunggu Tae.
"Bun, adek mau kesana ya??"
"Nanti ya, tanggung, tunggu ayah dulu ya."
"Yahhhh Bunda, mau liat boneka Bun...."
"Iyaa sebentar ya ... bunda takut nanti kalo adek hilang gimana?"
"Yahhhh... mau kesana, Bun—"
"Yaudah , tapi ke tempat boneka aja ya."
"Asiiikk, iya Bunda."
Kini anak berkucir kuda itu mulai mendekat ke arah satu permainan, setelah sampai, ia menempelkan wajahnya pada kaca mesin itu untuk menatap jelas boneka yang ada di dalamnya.
"Wahhh, Rye ingin itu... itu... sama itu." Athena begitu antusias saat melihat banyaknya boneka. Namun, wajahnya murung saat melihat antrian sang ayah yang masih panjang untuk mendapatkan kartu.
"Hufffttt... Rye mau itu...." Ucap Athena kini dengan wajah sendunya
"Hai..." Athena mendongak untuk melihat siapa yang kini menyapanya.
Bola mata berwarna biru, dengan setelan celana jeans dan baju kemeja biru kini dihadapannya.
"Aku?" tanya Athena sambil menunjuk dirinya sendiri, Anak laki-laki itu mengangguk membenarkan.