Di atas atap gedung.
Moon Chaeyong bersandar pada pagar pembatas menghadap ke arah jalanan di bawahnya. Kakinya sedikit ditekuk, kedua lengannya bertopang di atas pagar. Sekarang waktunya istirahat makan siang. Bila semua temannya satu ruangan berbondong-bondong menuju kafetaria, dia memilih menyendiri sendiri. Dia kehilangan nafsu makan setelah menerima kenyataan pahit yang bersiap menghadangannya.
“Bersiaplah! Mulai besok kau akan bekerja dengan Lee Yoo Joon.” Tadi pagi Seung Hwan memberi tahu tentang itu.
Chaeyong membuka mulutnya lebar. “Ne?” Tentu saja kabar itu membuat dia terkejut. Bukan seperti ini yang dia harapkan.Dia memang ingin bekerja di kantor agensi ini. Bukan sebagai asiten Lee Yoo Joon, melainkan sebagai pegawai biasa.
“Kau tidak salah dengar. Mulai besok kau resmi menjadi asisten pribadi Yoo Joon.” Seung Hwan melanjutkan saat melihat Chaeyong hanya diam tidak bersuara.
“Maaf, saya adalah pegawai baru di sini. Saya rasa saya tidak pantas menerima pekerjaan itu. Masih ada pegawai lain yang lebih pantas menerimanya,” dalih Chaeyong. Dia akan membuat alasan lain bila itu diperlukan. Yang pasti dia tidak ingin bekerja dengan laki-laki itu.
“Tidak ada yang pantas selain dirimu.” Seung Hwan meyakinkan. “Pegawai lain sudah memiliki pekerjaan tetap yang tidak mungkin mereka tinggalkan. Lagi pula, kau masih baru di sini dan belum memiliki pekerjaan tetap. Jadi, aku rasa kau tidak memiliki pilihan lain selain menerima pekerjaan ini. Atau ....” Seung Hwan sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.
Mekipun Seung Hwan menggantung ucapannya, Chaeyong sangat mengerti apa maksud Seung Hwan. Apalagi kalau bukan mengundurkan diri dari kantor agensi.
Chaeyong tidak mendebat lagi. Dia hanya diam sampai Seung Hwan pergi dri hadapannya.
Sekarang di sini lah Chaeyong berada, merenungkan masa depan yang tidak dia tahu. Semula dia tidak pernah membayangkan kejadiannya akan seperti ini. Dia hanya ingin bekerja dan bahagia. Cukup itu saja.
Siapa yang menyangka bila takdirnya seperti ini. Padahal sebelumnya dia telah berhasil menjauh dari Yoo Joon. Selama sepuluh tahun ke belakang dia sengaja menghilang dari kehidupan Yoo Joon. Tapi, kenyataannya sekarang sungguh berbeda.
Seharusnya dia tetap tinggal di Busan. Bekerja sebagai pegawai perpustakaan kantor pemerintah kota. Seharusnya seperti itu. Pekerjaan yang tidak terlalu membebani pikirannya sekaligus bisa mengalihkan pikirannya pada cinta pertamanya. Cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Bahkan selama ini dia tidak memiliki keluhan apa pun tentang pekerjaannya itu.
***
Malam harinya.