Moon Chaeyong menarik napas lega saat tiba di ruangan Lee Yoo Joon yang kosong. Ini berarti dia tidak terlambat dan tidak akan menerima omelan dari bosnya. Dia sangat paham Yoo Joon memiliki temperamen yang tinggi.
Chaeyong mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Tidak ada yang istimewa dari tempat ini. Hanya ada meja-kursi kerja, serta sofa panjang yang menempel di dinding. Dinding ruangan ini dibiarkan polos dan dilapisi cat berwarna gading.
Chaeyong tersenyum melihat isi ruangan itu. Yoo Joon benar-benar tidak memiliki selera yang tinggi. Orang seterkenal dan sekaya dia seharusnya bisa membayar jasa desain interior untuk menata ruangannya. Bukannya seperti ini. Batin Chaeyong. Sangat tidak sesuai dengan si pemilik ruangan.
Dering telepon tiba-tiba terdengar. Chaeyong terkesiap. Dia segera mengaduk-aduk isi tasnya, mencari ponselnya yang entah tersembunyi di mana. Ponsel itu semakin berdengking seiring lambatnya Chaeyong memencet tombol terima.
Akhirnya ketemu. Chaeyong langsung menerima panggilan itu. Sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal.
“Kau ada di mana sekarang?!”
Moon Chaeyong menjauhkan ponselnya dari telinga karena mendengar suara yang memekakkan telinga dan seakan hampir membuat gendang telinga dia pecah. Dia terdiam sesaat, berusaha mencari tahu siapa pemilik suara tersebut. Dia tidak mampu berkata-kata saat menyadari si penelepon adalah Lee Yoo Joon.
Chaeyong terlihat sedikit bingung. Butuh beberapa detik hingga akhirnya dia bisa bersuara.
“Maaf. Saat ini aku sedang ada di ruangan kantormu.” Chaeyong berusaha sepelan mungkin karena tidak ingin membuat Yoo Joon semakin bertambah marah.
“Apa kau bilang? Siapa yang menyuruhmu untuk datang ke sana? Siapa?!” Yoo Joon membentak sangat keras. Suaranya berhasil membuat Chaeyong hampir terjatuh ke belakang. Beruntungnya dia mampu menguasai dirinya dengan baik.
“Ma-af. Tapi ....” Chaeyong tidak jadi melanjutkan ucapannya. Menurutnya percuma saja dia menjelaskan pada Yoo Joon. Laki-laki itu pasti tidak mau mendengarkan penjelasannya secara lengkap.
Yoo Joon tidak tahu kalau kemarin sore Choi Seung Hwan telah memberi dia jadwal kegiatan laki-laki itu selama satu hari ini. Tapi, kenyataannya sama sekali berbeda. Dan dia tidak diberi tahu oleh Yoo Joon bila ada perubahan jadwal.
Sial! Maki Chaeyong dalam hati. Dia berniat membuat Yoo Joon terkesan atas pekerjaannya hari ini. Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya. Yoo Joon justru semakin membencinya.