Satu Hari Bersama Mantan

Falcon Publishing
Chapter #3

Dan Audrey pun Kecewa

Esoknya dia berpapasan dengan Akira ketika baru masuk ke dalam kelas. Cowok itu tumben-tumbenan sudah datang pukul enam pagi. Seandainya dua hari kemarin mereka tidak berbincang-bincang dengan akrab, Audrey pasti tidak akan merasa aneh ketika cowok itu hanya melewati dirinya di depan pintu kelas.

What the…,” gumam Audrey kesal melihat sikap Akira yang belagak tidak kenal dengan dirinya.

Namun, Audrey memutuskan untuk tidak ambil pusing dan terus saja berjalan menuju bangkunya. Kemudian dia bersiap-siap mengeluarkan buku pelajaran jam pertama, Matematika. Tapi ternyata, sikap Akira padanya sukses membuat hari ini menjadi hari paling sial seumur hidupnya.

Pada ulangan Matematika, dia salah mengisi satu nomor. Dan sialnya, Akira malah benar semua, sehingga nilainya kali ini kalah dari cowok itu. Kemudian ketika pelajaran olahraga, dia kesal melihat Akira sedang pamer keahlian bermain basket pada anak cewek lainnya. Kemudian jam terakhir, pelajaran Fisika, dia malah satu kelompok dengannya. Dan cowok itu masih saja bersikap sombong seperti tidak mengenal dirinya.

Audrey gengsi kalau harus dia yang duluan bermanis-manis pada Akira. Sehingga pada saat sesi diskusi kelompok, kebetulan satu kelompok terdiri dari empat orang, Audrey sama sekali tidak mengajak bicara Akira. Tapi rupanya cowok itu tetap aja cuek, malah terlihat sangat santai. Membuat Audrey kesal sendiri.

Kemudian ketika Audrey sedang menunggu mobil jemputan di halte sekolah, dia berpikir apakah hari ini juga Akira akan muncul seperti dua hari kemarin. Entah kenapa, hatinya berharap kalau cowok itu akan muncul. Tentu saja dia menolak mengakui kalau dia merindukan saat mereka mengobrol santai berdua. Dia berdalih kalau sore ini Akira muncul di hadapannya, dia akan memarahi cowok itu karena sudah bersikap menyebalkan sepanjang hari ini.

Namun, sampai dengan Ibu Diana datang menjemput, batang hidung Akira tidak juga tampak. Ada perih dan kecewa di dasar hatinya.

Bahkan ketika dia sudah masuk ke dalam mobil, matanya tidak lepas dari menatap halte sekolah, berharap dia melihat bayang Akira walaupun hanya sekilas. Namun, harapan tinggal harapan. Cowok itu tidak muncul sama sekali.

***

Malam harinya, saat makan malam, Ibu Diana menanyakan keadaan di sekolah pada dirinya. Kebetulan Pak Ben dan Clarissa sudah pulang. Sehingga makan malam kali ini lengkap.

“Tadi ada ulangan harian?” tanya Bu Diana.

“Ada, Ma, ulangan Matematika,” jawab Audrey. Terkadang dia merasa jengah karena hanya dirinya saja yang diinterogasi di meja makan ini. Clarissa jarang sekali ditanyakan nilai-nilainya. Bahkan Clarissa jarang ditanya macam-macam.

Lihat selengkapnya