Setelah mobil taksi itu mengantarkan mereka ke sebuah hotel kelas menengah, Otong segera membayar taksi tumpangan mereka dan kemudian mengajak anak dan isterinya untuk check in.
Hotelnya lumayan bagus dan kamarnya cukup besar, hanya saja sepertinya hotel itu sudah cukup beumur. Hal ini ditaksir ketika melihat warna kayu di dalam kamar itu dan juga pintu WCnya sudah berubah warna dan lapuk.
Bahan kayu dan perabotannya sepertinya dominan dari kayu jati berkualitas tinggi, karena serat kayu jati memang tampak sekali bagi orang yang paham akan karakteristik kayu itu.
Hanya pada bagian yang sering terkena air, dilapisi dengan bahan semen atau seng agar kayunya tidak cepat rusak.
“Kalian berdua mandi dulu, gue mau cari nasi dulu. Mau makan apa?” tanya Otong pada keduanya.
“Terserah lu saja, bang.”
“Kalian berdua masing-masing satu bungkus, kah?”
“Kami berdua gabung satu bungkus saja Bang,” sahut isterinya. “Saya kan tak kuat makan dan anak kita selera makannya masih sangat kurang.”
“Baiklah,” kata Otong sambil mempersiapkan dirinya untuk keluar.
“Pak, belikan aku buku gambar dan pensil warna ya,” pinta anaknya.
“Untuk apa, Nak?” tanya Otong .
“Aku mau menggambar kapal Bukit Raya tadi.”
“Ooh,” desis Otong paham. “Baik, gue pergi dulu. Ingat, jangan buka pintu, ya. Siapapun yang masuk selain Abang nanti,” pesan Otong pada anak dan isterinya.
“Ya, Bang.”
Lalu Otong segera keluar dan mencari nasi untuk mereka bertiga. Dia mencari nasi Rawon untuk dirinya sendiri dan untuk isteri serta anaknya dia belikan nasi dan Gudeg Jogja. Tidak lupa juga dia membelikan teh es untuk keduanya dan juga tiga botol susu beruang eceran.
Menurut Otong susu beruang ini sungguh suatu produk yang aneh, karena isinya adalah susu sapi tapi mereknya susu beruang dan dalam promosinya adalah naga putih.
Mungkin itu juga mengapa produk ini direkomendasikan sebagai salah satu suplemen bagi yang terkena Covid-19, sehingga virusnya menjadi bingung dan stress yang akhirnya membuat imun virus itu lemah dan dikalahkan oleh imun tubuh manusia.
Hehehehe …….
“Sudah mandi?” tanya Otong ketika dia kembali ke hotel.
“Gue sudah, Bang. Si kecil tadi ku lap dengan air hangat saja,” jelas isterinya. “Katanya dingin.”