Satu Hati Dua Cinta

Yovinus
Chapter #126

126-Pengobatan Oleh Paranormal

 

“Ooh, itu biasa. Sudah sering memang orang satu keluarga menjadi pasien saya,” ujar dokter sambil tersenyum santai. “Itu tidak masalah,” lanjutnya.

Lalu dengan nada akrab, ia bertanya, “Eh, kalian menginap di hotelkah?” Suasana jadi cair. Antara perawatan dan liburan terasa begitu akrab dan ringan.

“Ya, Pak.”

“Nanti malam kalian pindah ke sini saja. Di rumah bagian belakang itu banyak ruangan untuk pasien. Ruangan itu gratis, hanya makan kalian tanggung sendiri. Kalau mau masak sendiri silakan, di sana sudah ada alat untuk masak-memasak.”

“Baik, Pak. Terima kasih banyak sebelumnya.”

“Kalian memang perlu menginap di sini, meskipun tempatnya tidak senyaman di hotel,” ujar sang terapis sambil menunjuk deretan kamar sederhana di samping ruang perawatan. “Tapi lumayanlah untuk menghemat biaya, karena kalian minimal harus berada di sini paling tidak selama satu bulan untuk menjalani terapi.”

Otong, istrinya, dan anak mereka saling berpandangan. Mereka tahu keputusan ini bukan hal mudah, tapi kondisi kesehatan yang mereka alami memang butuh penanganan serius.

“Karena penyakit yang kalian bertiga alami itu memerlukan waktu selama itu untuk penyembuhannya,” lanjut terapis itu dengan nada tegas namun bersahabat.

Otong mengangguk pelan. Ia sadar, bukan hanya uang yang harus dikorbankan, tapi juga kenyamanan. Namun demi kesembuhan keluarga kecilnya, ia bersedia. Sebulan mungkin terasa lama, tapi jika itu harga sebuah harapan, maka mereka siap menjalaninya bersama.“Baik, Pak.”

“Nah, tata cara penyembuhan kalian adalah begini,” jelasnya. “Untuk anak kalian, dia menjalani terapi pijat dan minum ramuan herbal. Nanti mendekati akhir pengobatan, maka akan diperkuat dengan terapi Prana. Karena tubuhnya masih terlalu kecil dan juga terlalu lemah, maka tidak baik di Prana lebih awal. Sementara untuk Bapak dan Ibu, maka pengobatannya langsung dilakukan dengan terapi Prana, sambil meminum ramuan obat-obatan dan juga dengan terapi pijat.”

“Baik, Pak.”

“Perlu saya jelaskan, jika terapi prana dan ramuan itu adalah dari saya. Sementara untuk terapi pijatan itu dilakukan oleh orang lain, tetapi yang saya sudah percayai kualitasnya. Setiap kalian di pijat, kalian harus langsung bayar dengan mereka. Sementara yang terapi dengan saya, bayarnya nanti saja setelah kalian sembuh.

“Mmm, maaf Bapak. Kalau boleh tahu, berapa besar tarif mereka itu sekali memijat?” tanya Otong dengan sopan, sembari melirik ke arah dua orang pemijat yang sedang duduk santai di bawah pohon mangga.

“Sekali pijat 15 ribu rupiah,” jelas pria paruh baya yang sejak tadi menemani mereka berkeliling tempat terapi tradisional itu.

Lihat selengkapnya