Satu Hati Dua Cinta

Yovinus
Chapter #136

136-Ancol dan TIM

 

Pagi-pagi sekali Otong sudah mengajak anak dan isterinya untuk segera check out dari hotel itu dan sekalian pergi sarapan pagi di RSPAD Gatot Subroto.

“Kok kita check out, Bang?’ tanya isterinya heran.

“Hotel itu memang sesuai dengan namanya.”

“Maksud Abang?”

“Namanya kan hotel Transit, jadi memang cocok hanya untuk transit saja.”

“Ooh. Tapi memang ada dengan namanya itu, Bang?”

“Tadi malam aku tak tahan mendengar suara kereta api yang lewat. Berisik benar,” keluh Otong .

“Ooh … itu,” desis Bavik. “Harap maklum lah Abang, Namanya juga dekat stasiun kereta api. Kalau kami dua si kecil sih sudah nyenyak terlelap, mungkin terlalu lelah siangnya.”

“Aku memang lihat kalian dua sudah tidur. Syukurlah kalian bisa tidur nyenyak, tadi malam tadi Abang diam-diam memesan kamar dan keluar membayar kamar di hotel Oasis Amir.”

“Ooh. Lalu kita mau ke mana ini, Bang?”

“Kita sarapan di kantin RSPAD dulu, sesudah itu kita check in di hotel Oasis Amir.”

Otong kembali memesan taksi untuk menuju ke kantin rumah sakit Tentara itu. Anak dan isterinya mengikuti saja langkah kakinya. Sesampainya di depan RSPAD, mereka bertiga kembali masuk ke kantin dan memesan makanan di sana.

Ternyata saat pagi begini makanannya lebih beragam macamnya dibandingkan kemarin. Kantin yang bukanya juga lebih banyak dibandingkan tadi malam.

“Memangnya hotel Oasis Amir itu jauhkah, Bang?” tanya Bavik sambil mereka menikmati sarapan.

“Depan RSPAD inilah,” jelas Otong.

Lihat selengkapnya