Satu Hati Dua Cinta

Yovinus
Chapter #138

138-Dipecat Lembaga

 

Sebenarnya penasihat lembaga dan kedua orang penting di NGO Ghosting itu adalah orang orang yang secara rata-rata lebih pintar dari semuanya, tetapi sayangnya mereka ini peminum dan perokok berat.

Cuma Otong tidak tahu, apakah kepintarannya itu adalah bawaan kecerdasan atau cuma karena rajin belajar saja …

Mereka rajin minum arak dan tuak, karena ada yang memprovokasinya entah dengan tujuan apa jika tidak minum arak dan tuak maka mereka bukanlah asli penduduk pedalaman, sehingga akhirnya kebiasaan itu mereka anggap sebagai budaya mereka sendiri.

Padahal mereka sama sekali tidak tahu jika arak itu tidak ada dalam budaya penduduk pedalaman itu, karena arak itu berasal dari negeri antah berantah yang di bawa oleh para penduduk pendatang yang sekarang sudah menjadi WNI.

Yang ada dalam tradisi mereka hanyalah tuak, tetapi itu pun dulunya upacara minumnya hanya sewaktu pesta-pesta adat saja seperti panen padi ataupun acara pernikahan.

Tetapi sekarang sepertinya memang jaman sudah berubah, karena banyak generasi muda yang hidupnya tanggung, karena secara budaya dia sudah tercerabut dari akar-akarnya. Tetapi sebagai mahluk modern juga pun dia tidak termasuk karena dirinya hidup seperti manusia di jaman purba.

Mereka petantang petenteng tanpa baju dan tubuh penuh tato sambil menenteng kantong berisi minuman keras. Malam-malam mereka tidak tidur dan nyantai berjudi di café-café sambil menggoda para penjaganya yang kebanyakan juga para wanita yang tidak benar.

Sehingga tingkah mereka membuat orang yang waras menghindarinya, sedangkan manusia pedalaman yang sudah termasuk kualitas modern juga menghindari mereka.

Selain itu juga mereka rajin membuat rusuh, malas bekerja dan tidak tekun sekolah. Sepanjang siang kerjanya tidur melulu dan hanya bangun ketika dipanggil makan, mandi dan buang hajat.

Sehingga mereka makin lama semakin mundur dalam kehidupan manusia modern. Tetapi mereka sangat marah kalau diingatkan, bahkan terkadang akan mereka tuntut dengan aturan adat yang mereka buat-buat sendiri.

Pada saat seperti ini sebenarnya Pemerintah harus tegas, para pembuat onar itu harus mendapatkan sanksi sesuai hukum tata negara yang berlaku atau pun mendapatkan pembinaan khusus paling tidak selama setahun.

Karena kita semua adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak yang sama dan berhak mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum.

Selain itu juga para mabuker ini tidak tahu jika di dalam arak itu oleh pembuatnya atau penjualnya sering dioplos dengan berbagai benda asing yang berbahaya seperti Baygon. Sehingga dalam waktu lama akan merusak organ tubuh mereka.

Itulah kebanyakan yang terjadi dengan para generasi muda pedalaman, sehingga membuat mereka semakin tertinggal dari orang-orang modern dan suatu saat mungkin bisa akan punah.

Hari itu Otong mendapatkan surat dari Lembaga tempatnya bekerja, setelah di bacanya ternyata surat itu adalah surat pemecatan dirinya dari Lembaga tempatnya bekerja.

“Oh ya, ada empat buah surat dari Lembaga itu,” kata Ibu mertuanya ketika melihat Otong membaca surat dari Lembaga mereka itu.

“Saya lupa memberikannya sewaktu kalian datang kemarin.”

Lihat selengkapnya