Setelah Otong browsing di internet, terutama di website yang dikelola oleh para dokter dia mendapatkan data tentang rata-rata tinggi ideal anak laki-laki dan perempuan di Indonesia. Dari data yang didapatnya itu dia tahu jika Busang anaknya adalah di bawah tinggi rata-rata anak laki-laki di Indonesia.
Tinggi ideal anak-anak laki-laki pada umur 12 tahun seperti Busang adalah 149 cm, sementara busang hanya 110 centimeter saja. Lalu yang tidak masuk akal adalah berat tubuhnya yang mencapai 60 kilogram itu, sementara berat ideal menurut situs itu adalah hanya 41 kg saja itu pun untuk kerangka tubuh besar.
Kemudian Otong memperhatikan lagi hal-hal apa saja yang sangat mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak itu. Pada umumnya hal-hal yang mempengaruhinya itu adalah genetic atau keturunan, asupan dan kecukupan gizi, durasi tidur atau istirahat, pola olah raga dan kondisi kesehatannya.
Gizinya memang boleh dikatakan tidaklah kekurangan, karena selain sayuran dan lauk-pauk dia juga minum susu. Tetapi yang tidak baik itu adalah anaknya ini lebih banyak makan mie instan di campur telur ayam.
"Eh, aku baca dari beberapa referensi, ternyata mie instan itu nggak sehat, lho," ujar Otong.
"Lho, kenapa nggak sehat? Bukannya enak-enak aja?" ujar Bavik.
"Masalahnya, mie instan itu mengandung pengawet dari zat lilin. Kalau dikonsumsi terus-menerus dan dalam jangka waktu panjang, bisa mengganggu pencernaan."
"Waduh… serius?"
"Iya, bahkan katanya dulu pembawa acara Dr. Oz di televisi juga pernah mengalaminya, sampai akhirnya meninggal."
Otong juga tahu informasi dari website itu, maka konsumsi mie instan anaknya dia hentikan demi untuk menjaga kesehatan pencernaan anaknya. Karena pencernaan itu adalah kunci kesehatan manusia, jika pencernaan bagus maka itu sudah merupakan kunci utama kesehatan yang berkaitan juga dengan tumbuh kembang mereka.
"Tong, kalau dari genetik, anak kita nggak buruk-buruk amat, kan?" tanya Bavik.
"Iya, soalnya kakek sama neneknya nggak terlalu pendek," jawab Otong.
"Tapi Abang sama aku kan nggak tinggi-tinggi banget."
"Ya, tinggiku cuma 165 cm, kamu 157 cm. Tapi itu udah di atas rata-rata orang Indonesia, lho."
"Serius? Rata-ratanya berapa sih?" desah Bavik lagi.