Satu Hati Dua Cinta

Yovinus
Chapter #161

161-Pertengkaran Ayah-Istrinya

 

Rencana Otong untuk membawa istrinya berkunjung ke tempat orangtuanya gagal total, karena anak mereka yang perempuan harus pergi ke luar negeri. Dia mendapat undangan untuk mengikuti seminar tahunan para remaja sedunia di Kathmandu, Nepal. 

Sayangnya biaya ke sana itu ditanggung sendiri oleh masing-masing peserta, sehingga mau tidak mau Otong harus mendukung biaya keberangkatan anaknya.

Sebagai konsekuensi maka uang hasil penjual lele dumbo yang sudah dia siapkan itu, terpaksa dipakai untuk mengongkosi anaknya. Karena Otong pertimbangkan kepergian anaknya ke luar negeri juga dalam rangka menambah wawasan dan pergaulannya sebagai leader di masa depan.

Karena di sana dia bertemu dengan para remaja dari seluruh dunia dan dia merupakan salah satu peserta yang dinyatakan lolos seleksi oleh panitia di Kathmandu untuk mewakili Indonesia dalam event ini.

Karena sebelum mereka dinyatakan lulus, semua calon peserta terlebih dahulu harus membuat paper dalam Bahasa Inggris dan mengirimkannya kepada panitia di sana yang nantinya akan di nilai dari segi materi, grammar dan argumentasinya.

Kelulusannya itu ditunjang oleh kemampuan Bahasa Inggrisnya yang sudah sangat fasih, meskipun dia baru duduk di bangku awal SMAnya. Dia mampu meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya sejak dari SMP dulu, karena waktu itu dia dimarahi oleh guru Bahasa Inggrisnya.

Awalnya dia agak malas-malasan belajar Bahasa Inggris di sekolah, karena gurunya sungguh tidak simpatik. Tetapi pada hari itu dia dimarah habis-habisan oleh gurunya, sampai-sampai dia di usir keluar dari dalam kelas.

Merasakan hal demikian, maka sejak malamnya dia mulai memperdalam Bahasa Inggrisnya melalui channel Youtube dengan rata-rata durasi dua jam setiap harinya, sehingga tiga bulan kemudian kemampuan Bahasa Inggrisnya sudah meningkat drastis. Hal ini bisa dia lakukan karena di rumah mereka Otong memasang Indihome, sehingga anak-anaknya bebas menambah pengetahuan secara online.

Ketika sudah menguasai Bahasa Inggris dengan tingkat kurang lebih pada level intermediate, anak perempuannya jadi tahu jika Bahasa Inggris gurunya justru sangat buruk.

Bahkan ketika dia sudah di kelas I SMA ketika tingkatannya sudah pada level advance, ternyata rata-rata kemahiran bahasa Inggris para gurunya juga tidak terlalu bagus terutama pada kemampuan speaking dan grammar mereka.

Pagi itu adalah hari minggu, Otong dan istrinya sedang duduk sarapan di dapur mereka. Otong baru saja pulang sembahyang misa pagi dan sepulangnya dari gereja dia langsung ke pasar sayur untuk membeli sayur-sayuran dan tidak lupa juga dia membeli kue-kue segar untuk mereka.

Sementara pada saat itu anak-anak mereka masih tidur dan keduanya tidak mau membangunkan mereka, agar anak-anaknya bisa cukup beristirahat. 

Karena selama enam hari belajar dengan nyaris tanpa istirahat oleh tugas yang diberikan oleh para guru, yang cenderung saling bersaing dan berebut pengaruh terhadap para siswa-siswinya. 

Kebiasaan Otong tiap satu minggu sekali pasti membeli daging ayam untuk mereka sekeluarga, karena selain hari minggu itu menu sayur mereka diselingi dengan ikan dan daging lainnya.

Untuk daun-daunan dan telur ayam tidak pernah putus, karena sayur itu sangat perlu untuk pencernaan dan kelengkapan vitamin dan mineral demikian juga telur karena nutrisinya sangat lengkap.

Di saat keduanya sedang asyik menikmati kue-kue sambil minum kopi dan teh, terdengar suara satu buah mobil … bukan, sepertinya ada dua buah mobil …eh sebentar, itu suara tiga buah mobil yang singgah di depan rumah mereka.

Lihat selengkapnya